Ia merasa pantas mendapat gaji lebih tinggi dari pemain lain manapun di Barcelona karena merasa kontribusinya untuk klub lebih besar dari pemain lain.
Permintaan ini membuat Barcelona sempat kesulitan.
Pandemi virus corona yang membawa klub masuk dalam masalah finansial sempat membuat negosiasi dengan Ter Stegen terhenti pada Maret 2020.
Namun masalah finansial yang terjadi membuat Ter Stegen melunak dan mau menurunkan tawaran kenaikan gajinya menjadi 18 juta euro atau sekitar 312 miliar rupiah per tahun.
Baca Juga: Respons Memphis Depay yang Nyaris Bergabung dengan Barcelona
Meski turun ke 18 juta euro angka itu masih sangat besar bagi Barcelona dan Ter Stegen akan tetap menjadi pemain dengan gaji tertinggi kedua di Barcelona, setelah Messi.
Menurut laporan Marca, jalan tengahnya adalah Ter Stegen tidak akan menerima gaji penuh di tahun pertama pada kontrak barunya karena masalah finansial.
Tetapi setiap sisa potongan gaji barunya akan dibayarkan klub di tahun-tahun berikutnya.
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, sangat ingin Ter Stegen bertahan di Camp Nou.
Baca Juga: Sergino Dest Mengaku Sempat Bermasalah dengan Lionel Messi Saat Pertama Bertemu
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Football Espana, Marca, Goal.com, Sport.es |
Komentar