Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Persija dan Persebaya Tak Termasuk Klub Profesional, Indonesia Malu ke Vietnam

By Abdul Rohman - Jumat, 20 November 2020 | 15:18 WIB
Ketua dan anggota Club Licensing Committee PSSI berfoto usai memutuskan enam klub profesional Indonesia dalam rapat di Jakarta, Kamis (19/11/2020) malam.
PSSI.ORG
Ketua dan anggota Club Licensing Committee PSSI berfoto usai memutuskan enam klub profesional Indonesia dalam rapat di Jakarta, Kamis (19/11/2020) malam.

SUPERBALL.ID - Dari 18 klub Liga 1 2020, ternyata cuma sepertiga yang sudah tergolong klub profesional, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya tak termasuk.

Fakta itu diketahui setelah PSSI menyelesaikan AFC Club Licensing Cycle tahun 2020, meski dalam situasi pandemi Covid-19.

AFC Club Licensing Cycle adalah parameter sangat penting dalam melihat eksistensi dan nilai sebuah klub.

AFC Club Licensing Cycle merupakan suatu proses standarisasi dan verifikasi kualitas manajemen klub sepak bola profesional yang diperkenalkan oleh AFC untuk mendukung perkembangan sepak bola.

Selain sebagai acuan standar profesional, AFC Club Licensing Cycle juga merupakan suatu syarat bagi klub untuk dapat berpartisipasi di kompetisi resmi Asia seperti Liga Champions Asia dan Piala AFC.

Baca Juga: Kekhawatiran Striker Berdarah Afrika di TC Timnas U-16 Indonesia

Ada lima aspek atau kriteria yang menjadi penilaian AFC Club Licensing Cycle.

Kelima aspek itu adalah sporting, infrastructure, personnel and administration, legal, finance.

Pada tahun ini, seluruh klub Liga 1 2020 mengajukan diri untuk mengikuti proses AFC Club Licensing Cycle itu.

Ada 18 klub Liga 1 2020, yakni Persib Bandung, Bali United, Borneo FC, Persipura Jayapura, PSIS Semarang, PSM Makassar, Persiraja Banda Aceh, Madura United, Persija, Tira-Persikabo, Bhayangkara FC, Arema FC, Persik Kediri, Persita Tangerang, Persebaya, PSS Sleman, Barito Putera, dan Persela Lamongan.

Melalui rapat Club Licensing Committee yang dilaksanakan di Hotel Harris FX, Jakarta, Kamis (19/11/2020), PSSI memutuskan hanya enam klub dinyatakan Granted.

Keenam klub yang dinyatakan profesional itu adalah Bali United, Persipura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib, dan Arema FC.

Plt Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi bangga dan memberikan selamat kepada enam klub yang dinyatakan profesional setelah memenuhi semua persyaratan AFC.

Baca Juga: Hasselbaink Desak Chelsea Rekrut Dua Pemain Lagi untuk Bantu Frank Lampard Juara Liga Inggris

Namun, sebagian besar klub Liga 1 2020, apalagi Liga 2, belum profesional.

Ketiadaan Persija dan Persebaya dalam daftar enam klub profesional itu cukup memprihatinkan karena selama ini dikenal mentereng dan berasal dari ibu kota besar di Tanah Air.

"PSSI ke depan sedang menyiapkan National Club Licensing untuk diterapkan di Liga 1 dan Liga 2," kata Yunus Nusi.

PSSI sangat berharap semakin banyak klub profesional di Tanah Air yang membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah berada dalam trek menuju industri sepak bola.

"Karena semakin banyak klub profesional di Indonesia, maka semakin maju dan jaya sepak bolanya," tegas Yunus.

Klub-klub sepak bola Indonesia harus malu dan berkaca ke negeri tetangga, Vietnam, misalnya.

Di Vietnam, dari 14 klub yang mengikuti kompetisi kasta tertinggi V-League, ada delapan yang dinyatakan profesional, sehingga bisa mengikuti turnamen AFC.

Baca Juga: Disalahkan Atas Performa Jeblok Griezmann, Ini Balasan Lionel Messi

Kedelapan klub Vietnam itu, sebagaimana dikutip dari Nhandan.com.vn, adalah Becamex Binh Duong, SHB Da Nang, Ho Chi Minh City, Saigon, Viettel, Than Quang Ninh, Quang Nam, dan Hoang Anh Gia Lai.

Rapat yang memutuskan enam klub profesional Indonesia itu dihadiri seluruh anggota Club Licensing Committee, yakni Timmy Setiawan sebagai ketua, dengan anggota Danurwindo, Yakub Adi, Asep Saputra, dan Alexander Tjahyadi.

Hadir pula Manajer Club Licensing PSSI Putri Aprillia Utomo sert Surya Binanga dan Moh Randi sebagai anggota, plus Head of Legal PSSI Lexyndo Hakim.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : PSSI.org

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X