SUPERBALL.ID - Krim Benzema usdah lama tidak membela Timnas Prancis.
Terakhir kali Benzema bermain untuk timnas Prancis terjadi pada November 2015.
Satu bulan setelahnya, ia dicoret dari timnas Prancis dan tidak masuk dalam skuad untuk Piala Eropa 2016.
Hal itu terjadi setelah Benzema tersandung kasus pemerasan dengan mantan rekan setimnya di timnas, Mathieu Valbuena.
Baca Juga: Catat Nama Ini! Dari Tetangga Benzema Hingga Selamatkan Ronaldo
Penyerang Real Madrid tersebut mengancam Valbuena dengan rekaman seksnya dan memeras uang pemain 36 tahun itu.
Benzema diketahui melakukan hal tersebut menjelang pertandingan persahabatan melawan Armenia lima tahun lalu.
Benzema dituntut dan harus menjalani persidangan terkait kasus tersebut yang membuatnya dikeluarkan dari semua program timnas Prancis.
Benzema dikritik habis-habisan setelah ceritanya muncul.
Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, mengatakan dia tidak boleh diberi tempat di timnas.
Sementara mantan Presiden Francois Hollande menulis dalam bukunya bahwa Benzema "secara moral, bukan teladan".
Baca Juga: Nasib Gareth Bale, Bertahan Di Tottenham Atau Balik Ke Real Madrid?
Setelah lima tahun tak tampil di timnas, Benzema memiliki kemungkinan besar untuk melakukan comeback.
Michel Moulin, salah satu kandidat yang mencalonkan diri melawan presiden petahana Asosiasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet, telah berjanji bahwa dia akan membawa Benzema kembali ke tim Prancis.
Noel Le Graet sendiri adalah sosok yang menjanjikan bahwa Benzema tidak akan kembali ke timnas Prancis dan mengatakan bahwa karirnya di timnas telah berakhir.
Kemungkinan kembalinya Benzema langsung ditanggapi positif oleh pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Baca Juga: Pupus Harapan Real Madrid dan Barcelona, Neymar Perpanjang Kontrak?
“Benzema bisa kembali ke timnas Prancis adalah kabar baik,” kata Zidane dalam konferensi pers jelang semifinal Piala Super Spanyol, pada Rabu (13/1/2021) waktu setempat.
Namun kemungkinan kembalinya Benzema tidak ditanggapi dengan baik oleh pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps.
Pelatih 52 tahun itu masih sakit hati dengan tuduhan yang dilontarkan Benzema beberapa silam lalu.
Setelah dipastikan tidak akan menjadi bagian dari skuad untuk Euro 2016, Benzema mengatakan bahwa Deschamps telah "tunduk pada tekanan dari kelompok rasis di Prancis".
Akibat komentar Benzema, Deschamps menerima banyak kebencian dari warga Prancis.
Baca Juga: Gagal Bersaing Di Real Madrid, Luka Jovic Balik Ke Klub Lama
Rumahnya dirusak warga dan dicoret-coret yang mengatakan bahwa Deschamps adalah orang rasis.
“Itu masih berbekas,” kata Deschamps sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Goal.com.
"Meski seiring berjalannya waktu, aku tidak bisa melupakannya.”
“Ini bukan hanya tentang Karim Benzema. Ada juga pernyataan orang lain yang menyebabkan tindakan kekerasan ini, yang memengaruhi keluargaku.”
"Ketika itu menyangkut saya, pada pilihan saya sebagai pelatih, taktik, aspek teknis, itu harus diterima dan itu tidak masalah.”
“Itu melewati garis putih. Itu menyentuh nama saya, keluarga saya. Bagi saya, ini tidak bisa diterima.”
“Kami (Deschamps dan keluarga) tidak bisa melupakannya, saya tidak bisa melupakannya, tidak akan pernah,” jelasnya.
View this post on Instagram
| Editor | : | Lola June A Sinaga |
| Sumber | : | Goal International |
Komentar