Kala itu, Zii Jia, yang menjadi unggulan kedua, kalah menyakitkan dari unggulan kedelapan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) di semifinal 18-21 10-21.
Baca Juga: KOI Siap Bawa Kasus Tim All England Indonesia ke Pengadilan Internasional
"Kami telah merencanakan dari awal untuk membiarkan Zii Jia mendapatkan kembali kepercayaan dirinya yang hancur di Swiss Open," ujar Hendrawan, sebagaimana SuperBall.id dari The Star.
"Jika dia masih belum siap, maka kami akan akan menariknya keluar dari All England," ungkap Hendrawan.
Menurut Hendrawan, meski Zii Jia menunjukkan beberapa peningkatan, tapi dia tampaknya masih berjuang dengan kepercayaan dirinya usai melawan Kunlavut.
"Setelah pertandingan itu, saya memberinya waktu satu hari untuk menenangkan diri sebelum bertanya lagi apakah dia ingin bermain di All England."
Baca Juga: Takut Kalah dari Timnas Indonesia karena Hal Ini, Park Hang-seo Banting Handphone
"Dia mengatakan kepada saya, 'coach, saya merasa jauh lebih baik sekarang, jadi saya ingin mencoba All England'," papar Hendrawan.
Hendrawan lantas mengakui, tak ada dalam mimpi terliarnya sekalipun bahwa Zii Jia akan mengalahkan dua pemain terbaik dunia, Kento Momota dan Viktor Axelsen, lalu menjadi juara.
"Benar-benar kejutan. Bagi seorang pemain yang telah kehilangan kepercayaan diri untuk bangkit kembali dalam waktu sesingkat itu dan menampilkan performa terbaik dalam kariernya, itu hampir mustahil," jelas Hendrawan.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Thestar.co.my |
Komentar