SUPERBALL.ID - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menjelaskan makna perayaan gol timnya ketika bermain imbang 1-1 melawan Bali United.
Laga Grup D Piala Menpora 2021 tersebut berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Rabu (24/3/2021).
Bali United mampu unggul lebih dulu di sebelum Persib mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-86.
Adapun gol Maung Bandung dicetak oleh mantan pemain PSMS Medan, Frets Butuan, memanfaatkan kemelut di depan gawang.
Baca Juga: Ini Alasan Ezra Walian Belum Lakukan Debut Bersama Persib Bandung
Seusai mencetak gol Frets merayakan gol dengan berlari ke tengah lapangan yang kemudian diikuti oleh seluruh pemain.
Mereka kemudian berkumpul dengan membentuk lingkaran dan berlutut sambil mengepalkan tangan ke atas.
Pelatih Rene Alberts mengatakan bahwa dirinya memang memerintahkan para pemainnya untuk melakukan perayaan gol tersebut.
Perayaan itu pun diakuinya bukan perayaan individu dari Frets, melainkan selebrasi tim Persib.
"Itu bukan selebrasi Frets, melainkan selebrasi gol tim Persib," kata Alberts, dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
Baca Juga: Rekap Hasil, Jadwal, Klasemen, Top Scorer Piala Menpora 2021, Hari Ini Ketat
Ia kemudian menjelaskan makna perayaan tersebut adalah sebagai bentuk perlawanan Persib terhadap rasialisme.
"Sebelumnya ada kejadian soal perundungan di sosial media berkaitan dengan kasus rasialisme yang menimpa pemain," ucap Alberts.
"Menurut kami sangatlah buruk dan tidak perlu terjadi, kami juga membahas soal ini dan mengajukan kepada semua pemain," tambahnya.
Selain itu, Alberts juga mengatakan selebrasi tersebut dilakukan untuk mematuhi regulasi parayaan gol di Piala Menpora 2021.
Organizing Committee (OC) Piala Menporra 2021 mewanti-wanti setiap klub untuk tidak merayakan gol dengan berpelukan.
Baca Juga: Cara PSIS dan Barito Putera Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021, Hasil dan Jadwal Lengkap
"Jadi kami membahas soal regulasi ini dengan tim untuk mengikuti aturan dan jangan ada selebrasi berpelukan," kata Alberts.
"Ini cara baru Persib merayakan gol, masih bersama-sama tapi kami membentuk lingkaran dengan pencetak gol duduk di satu titik," lanjutnya.
Seperti diketahui, isu rasialisme baru saja menerpa penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai, di media sosial.
Wanggai menerima serangan berupa komentar bernada hujatan dan ejekan dengan nada rasial oleh oknum suporter.
Hal tersebut menimpa Wanggai usai mencetak gol dan membawa PSM meraih kemenangan atas Persija Jakarta.
Banyak pihak mengecam perilaku para oknum suporter tersebut, baik dari sesama pemain, suporter, klub, dan warganet.
Baca Juga: Isu Kasus Covid-19 di Piala Menpora 2021, PSSI Enggan Transparan
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar