SUPERBALL.ID - Timnas Indonesia Putri tidak saja dipercaya menjadi tuan rumah, tapi juga selamat dari grup neraka Kualifikasi Piala Asia Putri 2022.
Berdasarkan drawing atau undian kualifikasi di markas AFC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/6/2021), Timnas Indonesia Putri mendapatkan lawan-lawan yang dinilai tak seberat tim lain.
Garuda Pertiwi masuk di Grup C bersama Korea Utara, Singapura, dan Irak.
Indonesia menjadi tuan rumah Grup C, Taiwan untuk Grup A, Tajikistan Grup B, Myanmar Grup D, Uzbekistan Grup E, Nepal Grup F, dan Bangladesh Grup G.
Masing-masing grup itu berisi 4 tim.
Satu lagi, Grup H, yang berisi tiga tim, yakni Thailand, Palestina, dan Malaysia, belum ditetapkan tuan rumahnya.
Kualifikasi akan digelar tanggal 13-25 September 2021.
Baca Juga: Hasil Drawing Kualifikasi Piala Asia 2023 - Timnas Indonesia Jumpa Tim Peringkat FIFA Lebih Tinggi
Hanya juara grup yang berhak lolos ke Piala Asia Putri 2022 di India yang dilaksanakan 20 Januari-6 Februari.
Saat ini sudah ada empat tim yang lolos otomatis ke Piala Asia Wanita 2022.
Keempat tim itu adalah India sebagai tuan rumah serta tiga terbaik di turnamen sebelumnya (2018), yaitu Jepang (juara), Australia (runner-up), dan China (peringkat ketiga).
Pelatih Timnas Indonesia Putri Rudy Eka optimistis lolos ke India.
“Setelah melihat hasil drawing, tentu ini menjadi kesempatan kami untuk melihat kembali peta kekuatan lawan secara rinci," ujar Rudy.
Menurutnya, persiapan yang sudah dijalani akan semakin intensif, mengingat tim-tim yang akan dihadapi bukan hanya bagus secara skill maupun teknik, melainkan juga fisik.
Baca Juga: Pemain Muda Premier League Buka-bukaan Tertarik Bela Timnas Indonesia
Rudy tak mau meremehkan ketiga lawan timnas itu.
"Ketiga negara yang berada di grup ini bukan lawan yang mudah. Yang pasti tim yang dipersiapkan harus lebih fokus untuk menghadapi babak kualifikasi ini,” tandas Rudy.
Namun, dari ketiga lawan itu, Korea Utara menjadi yang terberat.
Alasannya, Korea Utara merupakan tim tangguh dengan regenerasi pemain yang lancar dan memiliki jam terbang lebih banyak dari Garuda Pertiwi di level asia.
"Dari sisi peta kekuatan lawan, tentu semua tim adalah tim tangguh dan berat. Namun, kami harus lebih mewaspadai kekuatan Korea Utara."
"Mereka adalah salah satu tim top dunia yang pernah menjadi juara di ajang ini tiga kali," ungkap Rudy.
Baca Juga: Buang Naturalisasi, Beli Seluruh Pemain Timnas Vietnam untuk Bisa Bersaing
Betul, Korea Utara juara Piala Asia Putri 2001, 2003, dan 2008.
Tim dari negeri sangat tertutup pimpinan Kim Jong-un itu juga pernah tiga kali runner-up Piala Asia Putri, yakni tahun 1993, 1997, dan 2010.
Korea Utara bahkan pernah menjadi perempat finalis Piala Dunia Putri tahun 2007.
"Dari sisi ranking pun Korea Utara di atas Indonesia, meski dalam beberapa waktu terakhir mereka sepertinya tidak aktif berkompetisi."
"Jadi, saingan terberat untuk bisa meraih hasil maksimal adalah tim Korea Utara ini,” tegas Rudy.
Berdasarkan rilis terkini peringkat FIFA, Korea Utara berada di posisi ketiga Asia setelah Austalia dan Jepang, atau urutan ke-11 dunia.
Baca Juga: Alasan JDT Tak Daftarkan Gelandang Timnas Indonesia Syahrian Abimanyu di Liga Champions Asia
Timnas Indonesia Putri urutan ke-19 Asia atau 95 dunia.
Di kawasam Asia Tenggara, Indonesia berada di bawah Vietnam, Thailand, Myanmar, Filipina, dan Malaysia.
Sedangkan dua lawan lain Indonesia di Grup C berperingkat lebih rendah.
Singapura urutan ke-25 Asia atau 103 dunia, sedangkan Irak tak berperingkat.
Senada dengan Rudy, bintang Timnas Indonesia Putri Zahra Muzdalifah juga lebih mewaspadai Korea Utara.
Penyerang berusia 20 tahun itu mengatakan, "Melihat hasil drawing, saya sebagai pemain bersyukur karena setidaknya timnas kita tidak berada di grup neraka dengan lawan-lawan yang jauh lebih berat."
Baca Juga: Marc Klok Ungkap Isi Hatinya Usai Resmi Pisah dengan Persija Jakarta
"Yang harus diwaspadai dan diantisipasi di grup ini tentu saja Korea Utara, karena secara pola permainan mereka sudah berada di top level."
Bagaimana dengan Irak dan Singapura?
"Jika melihat tim Irak dan Singapura, saya rasa kita masih berada di level yang sama, jadi untuk mengambil poin seharusnya insya Allah kita bisa, asal didukung dengan strategi yang bagus,” ucap langganan timnas itu.
Mari kita tunggu wujud optimisme Rudy Eka dan spirit Zahra Muzdalifah cs, setidaknya bisa memperbaiki penilaian mata dunia dan Asia terhadap sepak bola putri Indonesia.
Di kancah Piala Asia Putri, prestasi terbaik Indonesia adakan peringkat keempat tahun 1977 dan 1986.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | PSSI.org, SuperBall.id |
Komentar