Adapun di kubu tuan rumah, terdapat tiga penendang yang gagal mengonversi penalti menjadi gol.
Mereka adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan penendang terakhir Bukayo Saka.
Gianluigi Donnarumma, yang sukses menepis penalti Saka, akhirnya tampil sebagai pahlawan kemenangan Italia.
Kekalahan 2-3 Inggris dari Italia lewat adu penalti semakin memperburuk catatan mereka dalam adu penalti.
Tercatat, Inggris hanya memenangi 22 persen (2 dari 9) adu penalti di turnamen besar (Piala Dunia dan Euro).
Itu menjadi rasio terendah dibanding negara Eropa lainnya yang terlibat dalam tiga adu penalti atau lebih.
22% - England have won just 22% (2/9) of their major tournament shootouts (World Cup/EUROs), the lowest ratio of any European nation to have been involved in three or more. Brutal. #ENG #EURO2020 pic.twitter.com/Ehfu5eur4N
— OptaJoe (@OptaJoe) July 11, 2021
Baca Juga: Final Euro 2020, Southgate Minta Fans Inggris Tidak Ulangi Ulahnya di Semifinal
Padahal, riset ilmiah yang dilakukan para ilmuwan di Sport University of Cologne, Jerman, menunjukkan Inggris mampu mencetak 90 persen tendangan penalti (bukan hanya adu penalti) di dalam pertandingan.
Bahkan, itu menunjukkan bahwa tingkat konversi penalti Inggris selama pertandingan di atas rata-rata semua negara yang tercatat.
Akan tetapi, rasio tersebut kemudian turun menjadi 60 persen dalam babak adu penalti, di bawah rata-rata semua negara.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BBC.com, UEFA.com |
Komentar