Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Gagal Juarai Euro 2020, Tak Disangka Hasil Riset Universitas Ini Telah Buktikan Inggris soal Adu Penalti

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 12 Juli 2021 | 10:14 WIB
Pelatih Inggris Gareth Southgate memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final Euro 2020 melawan Italia di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.
TWITTER.COM/TURNIPDODGER
Pelatih Inggris Gareth Southgate memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final Euro 2020 melawan Italia di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.

Adapun riset tersebut menggunakan data yang dikumpulkan dari 696 penalti di Piala Dunia dan Euro sejak 1976 (pertama kali adu penalti diperkenalkan).

Selain itu, ada 4.708 tendangan penalti yang diberikan dalam pertandingan di lima liga Eropa (Jerman, Spanyol, Inggris, Italia, dan Belanda).

Baca Juga: Roberto Mancini Minta Timnya Waspadai Satu Pemain Jelang Lawan Inggris di Final Euro 2020

Penulis studi atau riset, yakni Michel Brinkschulte, Philip Furley, dan Daniel Memmert, menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat keberhasilan penalti dengan negara.

"Satu-satunya hal yang dapat kami katakan adalah bahwa kewarganegaraan pemain tidak berdampak pada tingkat keberhasilan penalti."

"Ini adalah temuan yang menarik karena sekarang kita dapat menyimpulkan bahwa menjadi pemain Inggris tidak mempengaruhi kinerja dalam tendangan penalti."

"Pada gilirannya, fakta bahwa Inggris benar-benar kalah dalam adu penalti ini tidak secara otomatis berarti bahwa mereka buruk dalam mencetak tendangan penalti secara umum," ungkap Brinkschulte, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari BBC.com.

Baca Juga: 3 Hal ini Bisa Jadi Penentu Kemenangan Italia atas Inggris di Final EURO 2021

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa yang menyebabkan Inggris mengalami banyak kekalahan di babak adu penalti?

Par ilmuwan riset ilmiah tersebut menilai, adanya stereotip bahwa pemain Inggris buruk dalam adu penalti menjadi salah satu alasan.


Editor : Imadudin Adam
Sumber : BBC.com, UEFA.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X