Ia masih terikat kontrak dengan Hoang Anh Gia Lai hingga akhir 2022 dan ia tampaknya akan berpegang pada kontraknya.
Alasan terakhir adalah menyangkut ego dari seorang Kiatisuk sendiri sebagai pelatih yang dianggap sukses.
Ia selama ini dianggap sebagai ambang batas tertinggi seorang pelatih sekelas Asia Tenggara.
Kembali ke Timnas Thailand akan menjadi tekanan besar baginya secara pribadi dengan ekspektasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Terbentur Jadwal Liga, Thailand Berencana Ikuti Langkah Timnas Indonesia di Piala AFF
Apalagi, Kiatisuk adalah sosok yang cukup populer di kalangan pemain, penggemar, hingga media Thailand.
Pasalnya, ia telah memberikan kejayaan kepada Thailand sebagai pemain dan pelatih, sesuatu yang tak dimiliki pelatih Thailand lain.
Baik saat menjadi pemain maupun pelatih, Kiatisuk selalu menjadi momok bagi lawannya, khususnya bagi Timnas Indonesia.
Kiatisuk tercatat pernah mengubur mimpi Timnas Indonesia total sebanyak tiga kali di ajang Piala AFF.
Sebagai pemain, Kiatisuk pernah mengalahkan Timnas Indonesia di final Piala AFF dua kali beruntun pada 2000 dan 2002.
Kemudian, Thailand di bawah asuhannya lagi-lagi mengalahkan Timnas Indonesia di partai puncak Piala AFF 2016.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Kunjung Balik ke Indonesia karena Jadi Komentator Olimpiade 2020?
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Laodong.vn |
Komentar