Mohsen bahkan tak segan menyebut air mata yang menetes saat konferensi pers terakhirnya di Barcelona adalah air mata buaya.
Baca Juga: Messi Dihadapkan Pilihan antara Suarez atau Neymar Sebelum Gabung PSG
"Air mata buaya adalah ketika seorang munafik menangis meskipun tidak merasakan kesedihan apa pun."
"Dia sebenarnya merasakan hal yang sebaliknya," tulis Mohsen di akun Twitter-nya, dilansir SuperBall.id dari Goal Internasional.
"Messi, mengapa Anda menangis ketika Anda bisa bertahan dengan mengorbankan sebagian dari gaji Anda karena keadaan keungan klub saat ini?"
"Anda serakah, dan Anda bukan satu-satunya, Anda mengklaim Anda pergi karena aturan, sementara yang lain mengklaim mereka pergi karena ambisi," lanjut Mohsen.
Pundit talkSPORTS, Simon Jordan, juga memiliki pendapat yang sama dengan Mohsen soal tangisan Messi.
Baca Juga: Tak Perlu Cristiano Ronaldo, PSG Sudah Diisi 3 Pemain Terbaik di Planet Ini
Pasalnya, Messi telah meminta untuk meninggalkan Barcelona pada musim panas tahun lalu.
Oleh karena itu, dia mengaku bahwa Messi sebetulnya bisa menghindari situasi ini jika dia benar-benar ingin bertahan.
“Saya pikir itu adalah konferensi pers yang cukup tajam, terutama karena air mata buaya.”
“Messi bisa saja menandatangani kontrak di Barcelona tahun lalu jika dia mau, tidak ada yang berubah di Barcelona, jika ada yang lebih buruk," ujar Jordan.
Jadi, benarkah tangisan Messi saat konferensi pers terakhir dengan Barcelona adalah air mata buaya?
Jawabannya, hanya Messi yang tahu pasti.
Mohsen Saleh, Simon Jordan, atau siapa pun bisa saja berpendapat demikian berdasarkan pengamatan mereka.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Goal.com/en, Edition.CNN.com |
Komentar