SUPERBALL.ID - Antonio Conte bersimpati kepada Mauricio Pochettino, yang pusing memanfaatkan trio Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe agar efektif.
Trio MNM itu diturunkan bersamaan sebagai starter untuk pertama kali saat Paris Saint-Germain (PSG) menghadapi Club Brugge.
Dalam matchday 1 Grup A Liga Champions di Jan Breydelstadion, Brugge, Belgia, Kamis (16/9/2021) dini hari WIB itu, PSG ditahan 1-1.
Baca Juga: Lionel Messi Paling Buruk di Laga Club Brugge Vs PSG dalam Hal Ini
Fans PSG dan banyak eks pemain terkejut dan kecewa melihat hasil itu, terutama setelah menyaksikan trio MNM.
Mantan striker PSG Nicolas Anelka dengan sangat kritis mengatakan kepada TV Prancis, "Brugge lebih baik dalam hal intensitas, perang lini tengah, tembakan tepat sasaran, jadi saya ucapkan selamat untuk mereka."
Dia menambahkan, "Kami tadinya berharap PSG bermain bagus, tetapi ternyata ini adalah PSG yang tak ingin kami lihat."
"Tidak ada yang berjalan dengan baik. Tidak ada intensitas. Jika mereka bermain seperti itu, tak mungkin bisa menang," tegas Anelka, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.co.uk.
Mantan bintang Inggris dan Liverpool Michael Owen bahkan langsung memvonis PSG tak layak juara Liga Champions musim ini.
Pochettino mengakui bahwa kinerja timnya, terutama trio MNM, belum maksimal.
Baca Juga: Paksa Lionel Messi Main Sendiri, PSG Ulangi Kesalahan Barcelona di Masa Lalu
Dia menekankan akan butuh waktu bagi begitu banyak pemain baru dan mendesak fans untuk bersabar.
“Tak ada seorang pun di tim yang senang dengan kinerja mereka, begitu pula dengan hasil ini. Kami datang ke sini untuk mengambil poin, semua poin," ujar mantan pelatih Tottenham Hotspur itu.
Pochettino angkat topi untuk Club Brugge. "Mereka pantas mendapatkan poin itu," ungkapnya.
Mengenai kurangnya saling pengertian antara tiga penyerangnya, Messi, Neymar, dan Mbappe, Pochettino menjelaskan, "Kami perlu waktu untuk mengusahakan mereka membangun pemahaman."
"Itu sudah jelas dan kami telah mengatakannya dalam beberapa hari terakhir. Kami masih harus menciptakan tim."
Baca Juga: Messi Tenggelam, Trio Perdana dengan Neymar dan Mbappe di Liga Champions Malah Memble
Antonio Conte berpendapat, masalah di PSG, apalagi dengan adanya banyak bintang, termasuk trio MNM, adalah keseimbangan.
Menurutnya, tugas menjaga keseimbangan di PSG saat ini memang sangat sulit bagi pelatih mana pun.
Penampilan PSG saat menghadapi Brugge yang menjadi sorotan adalah ketika para bintangnya di lini serang tak sering menekan dan tak ikut turun membantu pertahanan.
"Menemukan keseimbangan di PSG saat ini tak mudah, bukan hanya bagi Pochettino, melainkan juga setiap pelatih akan menghadapi kesulitan," kata Conte.
Menurut Conte, tugas Pochettino sekarang adalah menemukan sistem yang membuat PSG aman saat tidak menguasai bola.
Baca Juga: Sejumlah Faktor Gembelnya Trisula MNM Milik PSG yang Bikin Gemes
Mantan pelatih Chelsea itu mengatakan, "Biasanya, pelatih mengeluh tentang kurangnya pemain bagus. Dalam hal ini, Pochettino justru memiliki terlalu banyak pilihan bagus, itu bikin sakit kepala."
"Yang penting bagi mereka saat ini adalah keseimbangan. Neymar, Mbappe, dan Messi harus selalu bermain dan memiliki ruang, tak menanggung banyak beban pertahanan."
"Pochettino perlu menemukan sistem yang memastikan keamanan maksimal bagi penjaga gawang saat dia tidak siap."
Conte melihat akan ada perbaikan signifikan di PSG, terutama soal efektivitas trio MNM.
Oleh karena itu, pria berusia 52 tahun itu yang digadang-gadang cocok menggantikan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United tersebut menegaskan, "Bagi saya, PSG, Chelsea, dan Man City masih menjadi tiga kandidat juara Liga Champions musim ini."
Baca Juga: Kiper Brugge Eks Liverpool Ngaku Tak Perlu Kerja Keras Hadapi Trio Messi-Neymar-Mbappe
Pochettino sendiri kini sudah berada di bawah banyak tekanan, meski baru kehilangan poin di matchday 1.
Jika dia dipecat pada pertengahan musim ini, kemungkinan besar PSG akan mengundang Conte untuk menggantikannya, dengan syarat pelatih asal Italia itu masih menganggur.
Conte meninggalkan Inter Milan setelah mempersembahkan scudetto musim lalu, karena tim harus memangkas staf akibat beban keuangan.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar