Hasil memalukan Barca dibuka dengan pembantaian dari Bayern Muenchen pada 15 September lalu.
Pada laga pekan pertama fase grup Liga Champions itu, Barcelona dihajar dengan skor 0-3 di kandangnya sendiri yakni Camp Nou.
Bukan hanya remuk, Barcelona juga gagal mencetak satupun tembakan ke arah gawang dalam laga tersebut.
Ronald Koeman: “Thanks to me, this club has a future.”
Two days later...
Barcelona fail to have a shot on target in a Champions League game for the first time since OPTA started collecting data. pic.twitter.com/iBmnv1Rbz9
— ESPN FC (@ESPNFC) September 15, 2021
Baca Juga: Solskjaer Wajib Waspadai Cristiano Ronaldo, Ibarat Musuh dalam Selimut
Kehancuran itu kemudian diikuti dengan gagalnya Barcelona memetik kemenangan dari Granada dalam laga lanjutan Liga Spanyol, Selasa (21/9/2021) dini hari WIB.
Dengan tampil sebagai tuan rumah di Camp Nou, Barcelona justru tertinggal terlebih dahulu melalui gol cepat Domingos Duarte pada menit ke-2.
Barcelona kemudian baru menyeimbangkan kedudukan pada menit ke-90 melalui gol Ronald Araujo.
Koeman bukan hanya gagal meraih kemenangan, tetapi juga dituding gagal menyuguhkan taktik tiki-taka yang merupakan identitas Barcelona.
Baca Juga: Paksa Lionel Messi Main Sendiri, PSG Ulangi Kesalahan Barcelona di Masa Lalu
Dalam laga tersebut, Barcelona dituding sudah tak lagi menggunakan taktik tiki-taka dan justru memainkan bola-bola jauh.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar