Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Advertorial

Semenjak Pandemi Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Meningkat

By Sheila Respati - Selasa, 19 Oktober 2021 | 15:04 WIB
Ilustrasi mencuci tangan
Freepik
Ilustrasi mencuci tangan

SUPERBALL.ID – Semenjak pandemi Covid-19 merebak, cuci tangan menjadi kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan dari keseharian. Bahkan, pada masa pandemi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi populasi yang punya kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan air bersih meningkat.

Pada 2018, data BPS menunjukkan proporsi populasi yang biasa mencuci tangan dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia masih di bawah 50 persen. Sementara, menurut Survei Perilaku Masyarakat dari BPS yang dilakukan Juli 2021, pada masa pandemi proporsi populasi yang terbiasa cuci tangan pakai sabun naik menjad 75 persen.

Cuci tangan pakai sabun menjadi krusial di masa pandemi karena merupakan salah satu cara membersihkan virus corona yang kemungkinan menempel pada tangan. Cuci tangan juga masuk ke dalam protokol kesehatan (prokes) di samping memakai masker dan menjaga jarak.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, cuci tangan pakai sabun selama 20 detik sesuai anjuran, membatasi penularan Covid-19 yang yang menjangkiti 1,6 persen populasi Indonesia.

Baca Juga: Bali Buka Kembali Pintu Bagi Wisatawan Mancaranegara, Bagaimana Kesiapannya?

“Terbukti, cuci tangan pakai sabun terkesan remeh, tapi ternyata sangat penting dan kontribusinya

signifikan dalam mengantar kita ke situasi yang lebih kondusif ini,” ujarnya dalam peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun, Jumat (15/10/2021), menurut keterangan tertulis yang diterima Superball.

Namun, selain mencegah penularan Covid-19, menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga memiliki manfaat bagi pemeliharaan kesehatan secara umum.

Menurut Reisa, penerapan kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga berdampak pada penurunan prevalensi penyakit diare hingga 30 persen, penyakit saluran pernapasan pada anak dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga 20 persen. Dua penyakit itu merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia.

“Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyerukan agar semua orang, di mana pun, harus melakukan praktik cuci tangan pakai sabun. Mari tingkatkan praktik cuci tangan kita sampai dengan 100 persen (bersih). Karena, ini (cuci tangan) adalah cara termudah, termurah, dan tercepat membunuh virus dan kuman lainnya di tangan kita,” ujar Reisa.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA