SUPERBALL.ID - Indonesia dipastikan tidak akan meraih satupun gelar di ajang Denmark Open 2021.
Pada Denmark Open 2021, pebulu tangkis Indonesia paling banter adalah hingga semifinal.
Keberhasilan itu diraih oleh Tommy Sugiarto pada nomor tunggal putra dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di nomor ganda putra.
Namun, Tommy Sugiarto dipaksa menyerah oleh pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota.
Tommy Sugiarto ditekuk oleh Kento Momota dengan skor telak 7-21, 12-21.
Sedangkan Praveen/Melati disingkirkan oleh wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Praveen/Melati dikalahkan dengan skor comeback 21-16, 17-21, 20-22.
Baca Juga: Pernah Bawa PSIS Menggila di Awal Musim Liga 1 2021, Imran Undur Diri dari Kursi Asisten Pelatih
Dengan tersingkirnya Tommy dan Praveen/Melati, maka Indonesia tak lagi punya wakil dan sudah dipastikan tak akan meraih satupun gelar di Denmark Open 2021.
Dilansir SuperBall.id dari Antaranews.com, PP PBSI menyebut faktor utama kegagalan para pemain Indonesia di Denmark Open 2021 disebabkan karena kelelahan.
Hal tersebut diungkap oleh Manajer Tim Indonesia untuk Denmark Open, Aryono Miranat.
Pria yang disapa Aryo itu menyebut banyak pemainnya yang sudah kehabisan energi sehingga tak dapat tampil maksimal di Denmark Open 2021.
Aryo menyebutkan kompetisi Piala Sudirman serta Piala Thomas-Uber sebagai penyebab kelelahan para pemain Indonesia.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Bakal Ubah Gaya Main meski Sapu Bersih Kemenangan di Uji Coba
Namun, kelelahan itu sudah terbayar dengan keberhasilan luar biasa Indonesia kala menjuarai Piala Thomas 2020.
Kelelahan para pemain Indonesia dari turnamen sebelumnya itu membuat tenaga dan stamina tak cukup untuk kembali tampil maksimal.
"Sebelumnya, pemain sudah tampil di ajang Piala Sudirman di Finlandia dan Piala Thomas-Uber di Denmark," ucap Aryo.
"Tenaga dan stamina tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Open yang juga melibatkan pemain top dunia," imbuhnya.
Baca Juga: Bali United Keok Terus di 4 Laga, Ini Kata Teco
Aryo mencontohkan cederanya Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang menyebabkan mereka harus retire di tengah laga.
Ginting mengalami cedera pinggang kala bermain melawan Thomas Rouxel (Prancis) pada putaran pertama.
Sedangkan Jonatan mengundurkan diri karena cedera saat berlaga menghadapi Kento Momota di babak perempat final.
"Ginting dan Jonatan mengalami cedera yang sebenarnya didapat saat tampil di Piala Thomas sebelumnya," tutur Aryo.
"Mereka ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas karena motivasi untuk juara begitu besar, mengalahkan rasa sakitnya," tambahnya.
Baca Juga: Cedera Sejak Piala Thomas, Dua Andalan Indonesia Dipastikan Absen di French Open 2021
Selain lelahnya para pemain andalan, Aryo juga menyebutkan kurangnya pengalaman dari para pemain pelapis yang turut tampil di Denmark Open 2021.
Meski demikian, Aryo mengapresiasi permainan apik para pemain pelapis dan berharap dapat memberi pengalaman lebih pada mereka.
"Pemain pelapis yang baru main di level Super 1000 beberapa ada yang menunjukkan permainan yang baik," nilai Aryo.
"Hanya saja, faktor pengalaman bertanding masih kurang, mereka pada poin-poin akhir sering terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri," sambungnya.
"Walaupun kalah, hal itu tetap ada sisi positifnya bagi mereka untuk bisa menambah jam terbang dan pengalaman, karena kalahnya oleh pemain-pemain top level dunia," pungkasnya.
Baca Juga: Denmark Open - Ini Kata Ganda Malaysia yang Bikin Mereka Gampang Singkirkan Fajar/Rian
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | antaranews.com |