"Itu (perempat final Denmark Open 2021) adalah pertandingan yang sulit, tetapi dia (Axelsen) lebih percaya diri, terutama pada poin-poin penting," ungkap Zii Jia, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Time.
"Dia menjadi sangat percaya diri setelah Olimpiade. Dia selalu bermain di level yang sangat tinggi. Sangat sulit untuk mengalahkannya," kata Zii Jia.
Pemain berusia 23 tahun, yang membantu Malaysia mencapai semifinal Piala Sudirman di Finlandia awal bulan ini, juga mencatat bahwa konsistensi tetap menjadi tantangan terbesarnya saat bermain melawan para pemain hebat.
Setelah mencetak kejutan besar atas Kento Momota dari Jepang dan Anthony Ginting dari Indonesia di Piala Sudirman, Zii Jia mengalami penurunan performa di Piala Thomas pekan lalu di Aarhus, Denmark.
Baca Juga: Pernah Bawa PSIS Menggila di Awal Musim Liga 1 2021, Imran Undur Diri dari Kursi Asisten Pelatih
Kekalahan dari Momota dan Ginting membuat Zii Jia gagal memberikan poin pertama bagi Malaysia dalam pertemuan mereka melawan Jepang (kalah 1-4) dan akhirnya Indonesia (kalah 0-3).
"Saya tidak selalu bisa mempertahankan fokus yang sama di level setinggi ini."
"Ini salah satu kelemahan saya saat ini," tambah peringkat nomor 8 dunia itu.
Menanggapi pengakuan Zii Jia itu, Axelsen melontarkan kata-kata penyemangat untuk lawannya dari Malaysia tersebut.
"Zii Jia adalah lawan yang sangat kuat, dan dia telah menunjukkannya berkali-kali," puji Axelsen.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar