SUPERBALL.ID - Menghadapi kasus yang serupa dengan Timnas Indonesia, tekad Federasi Sepak Bola Thailand ternyata tidak sekuat PSSI.
Timnas Indonesia dalam waktu dekat bakal berlaga di Piala AFF 2020 yang digelar pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 di Singapura.
Demi memantapkan persiapan, skuad asuhan Shin Tae-yong bakal menjalani pemusatan latihan (TC) di Antalya, Turki.
PSSI pun berupaya memanggil seluruh pemain terbaik yang Indonesia untuk mengikuti TC tersebut.
Tidak terkecuali untuk pemain yang berkarier di luar negeri.
Baca Juga: Piala AFF - Lawan Uji Coba Timnas Indonesia dan Singapura bak Bumi dan Langit
Pasalnya, menurut PSSI, Piala AFF merupakan ajang yang mempertaruhkan harga diri di level Asia Tenggara.
"Kami berusaha maksimal karena Piala AFF ini bagian dari harga diri di Asia Tenggara," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari BolaSport.com.
Namun, yang menjadi masalah adalah jadwal Piala AFF yang tidak termasuk ke dalam jeda internasional di kalender FIFA.
Alhasil, klub-klub Eropa tempat para pemain Indonesia bernaung biasanya tidak ingin melepas mereka.
Contoh kasus seperti FK Senica yang tidak mengizinkan Egy Maulana Vikri bergabung ke Timnas U-23 Indonesia.
Baca Juga: Lengkapi Skuad Piala AFF, Pelatih Vietnam Panggil 8 Pemain Jebolan Timnas U-23
Kemudian ada pula kasus Ipswich Town yang terang-terangan tidak mengizinkan Elkan Baggott membela Timnas Indonesia di Piala AFF.
Meski begitu, PSSI mengaku akan terus mengupayakan dan berharap pemain yang berkiprah di luar negeri bisa ikut bergabung.
"Kami melakukan komunikasi dan kami harap negara-negara yang dimana pemain-pemain kami di sana dan pada Desember ini pertandingannya tidak terlalu ketat."
"Sehingga klub-klub mereka bisa memberikan izin kepada kami," ucap Yunus Nusi.
Berbeda dengan PSSI, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) justru mengambil sikap berbeda terkait FIFA Matchday.
Baca Juga: Piala AFF - Antisipasi Grup Neraka bersama Timnas Indonesia, Pelatih Malaysia Mulai Gelisah
FAT justru cenderung pasrah jika nantinya tim Gajah Perang tidak bisa memiliki kekuatan terkuat di Piala AFF.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden FAT, Somyot Poompanmoung, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Thao.
"Untuk memenangkan hasil yang baik di Piala AFF 2021, tim harus memiliki bintang paling cemerlang."
"Namun, tidak ada aturan yang mengharuskan klub untuk membiarkan pemain bridge bermain. fokus ke timnas di luar FIFA Matchday."
"Jadi jangan harap Thailand punya kekuatan terkuat di turnamen ini," kata Somyot Poompanmoung.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar Dua Uji Coba Jelang Piala AFF 2020, Hanya Satu yang Dianggap FIFA?
Selain terancam tak diperkuat pemain terbaiknya, Thailand juga dihadapkan pada masalah waktu persiapan yang singkat.
Jika putaran final Liga Thailand tidak ditunda, Timnas Thailand praktis hanya memiliki waktu kurang dari sepakan untuk mempersiapkan tim.
Meski begitu, Thailand, yang tercatat sudah juara lima kali, tetap mengincar gelar Piala AFF keenam mereka.
Di edisi 2020 kali ini, Thailand tergabung di Grup B bersama tuan rumah Singapura, Filipina dan Brunei atau Timor Leste.
Adapun Grup B terdiri dari juara bertahan Vietnam, Malaysia, Indonesia, Laos dan Kamboja.
Baca Juga: Kesulitan Dapat Izin Klub, Timnas Indonesia Tak Jadi Bawa Elkan Baggott ke Piala AFF 2020
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thethao247.vn |
Komentar