Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Tiga Aspek Penting yang Bisa Dibawa Ralf Rangnick ke Manchester United

By Muhammad Respati Harun - Jumat, 26 November 2021 | 13:38 WIB
Mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick dilaporkan tertarik menggantikan posisi Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.
TWITTER.COM/BARCAUNIVERSAL
Mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick dilaporkan tertarik menggantikan posisi Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.

SUPERBALL.ID - Manchester United hampir dipastikan akan merekrut Ralf Rangnick sebagai pelatih sementara.

Saat ini, Manchester United sedang berburu sosok pelatih untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang telah dipecat sejak Minggu (21/11/2021).

Setelah memecat Solskjaer, Manchester United telah menunjuk Michael Carrick untuk menjadi pelatih karteker.

Akan tetapi, tim berjuluk Setan Merah itu masih berburu sosok senior untuk memimpin klub hingga musim ini berakhir.

Ralf Rangnick menjadi salah satu yang santer dikabarkan sedang didekati oleh Manchester United.

Manchester United dikabarkan telah menyepakati kontrak personal dengan Rangnick untuk menjadi pelatih hingga musim ini berakhir.

Runner-up Liga Inggris musim lalu itu kini sedang menyelesaikan proses kepindahan sang pelatih dari Lokomotiv Moskow di mana Rangnick sedang menjabat sebagai direktur olahraga dan pengembangan.

Dilansir SuperBall.id dari Daily Mirror, berikut tiga aspek penting yang bisa dibawa oleh Ralf Rangnick ke Manchester United.

Baca Juga: Kehadiran Ralf Rangnick di Manchester United Bisa Buat Cristiano Ronaldo Merana

Identitas Gaya Bermain

Rangnick kerap kali dijuluki sebagai "sang profesor" atau "bapaknya gegenpressing".

Beberapa pelatih ternama pun tidak lepas dari pengaruhnya, seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel, atau Julian Nagelsmann.

Gaya permainan menyerang yang diterapkan Rangnick seakan telah menjadi identitas tersendiri.

"Kami suka melakukan pressing tinggi, counter-press dengan sangat intens, ketika kami punya bola maka kami tidak akan suka umpan ke belakang," tutur Rangnick.

"Ini adalah (permainan) cepat, proaktif, menyerang, serangan balik, pressing balik, sepak bola yang menarik dan menghibur," tambahnya.

Baca Juga: Man United Ikut Bersaing dengan Empat Tim Lain untuk Dapatkan Striker Rp 1,1 Triliun

Bukan hanya itu, Rangnick juga punya filosofi tersendiri soal kiper.

Menurutnya, kiper sebisa mungkin menjadi pemain yang paling jarang menyentuh bola.

Oleh karena itu, Rangnick punya visi bahwa bola sebisa mungkin maju dan tidak kembali ke kiper.

"Kiper tidak boleh menjadi pemain yang paling sering menyentuh bola," kata Rangnick.

"Di liga manapun dan di negara manapun, kiper adalah pemain sepak bola paling terbatas di atas lapangan," tegasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Menang Telak dan Yakin Tatap Piala AFF, Shin Tae-yong Ingatkan Satu Pesan Ini

Fleksibilitas Taktik

Gaya bermain yang diusung oleh Rangnick punya keunggulan tersendiri, yakni fleksibel terhadap formasi apapun.

Selama menjadi pelatih, Rangnick mengandalkan sejumlah formasi yang berbeda meskipun tetap mengusung gaya bermain gegenpressing.

Mulai dari 4-3-3 di Hoffenheim lalu berubah menjadi 4-4-2 diamond.

Ketika di RB Leipzig, Rangnick mencetuskan taktik yang sangat jarang digunakan yakni 4-2-2-2.

"Kami memutuskan untuk menggunakan formasi yang tidak digunakan di Jerman dan Austria, yakni 4-2-2-2," kata Rangnick.

"Kami sangatlah fantastis dan sulit untuk ditembus serangan tim lawan," tambahnya.

Baca Juga: Bahagia Tangani Messi dkk, Pochettino Bantah Kedekatan dengan Manchester United

Peran Jangka Panjang

Bukan hanya diikat sebagai pelatih, Rangnick juga bisa jadi diangkat ke posisi yang lebih tinggi selama dua tahun berikutnya.

Pada posisi yang lebih tinggi tersebut, Rangnick akan memegang peran penting sebagai konsultan bagi Manchester United.

Peran tersebut tentu bukanlah hal yang asing bagi Rangnick.

Rangnick sempat beberapa tahun menjabat sebagai direktur di Red Bull baik di Salzburg maupun RB Leipzig.

Selama masa jabatannya tersebut, Rangnick bukan hanya bertugas untuk mengarahkan taktik tetapi juga soal rekrutmen pemain.

Baca Juga: Catat Debut Gemilang, Michael Carrick Persembahkan Kemenangan Man United untuk Solskjaer

Sejumlah pemain yang bakatnya dinaikkan oleh Rangnick adalah Sadio Mane, Naby Keita, Dayot Upamecano, Joshua Kimmich, Erling Haaland, dan lain-lain.

Masalah rekrutmen itulah yang pernah disoroti oleh Rangnick terhadap Manchester United.

Rangnick menyoroti keputusan transfer Manchester United yang kerap tidak tepat sejak ditinggal pensiun oleh Sir Alex Ferguson.

"Sejak Sir Alex pergi, mereka (Manchester United) sangatlah mengecewakan, mereka tidak memenangkan gelar sejak dia pergi," nilai Rangnick.

"Di klub manapun, jika kamu tidak bisa mendapat pemain yang diinginkan, maka setidaknya kamu tidak mendatangkan pemain yang salah," sambungnya.

Baca Juga: Chelsea Berhasil Lumat Juventus, Dua Eks Man United Puji Kualitas Akademi The Blues

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : Daily Mirror

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X