Mempersiapkan vaksin booster
Pada kesempatan tersebut, Reisa juga mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk vaksinasi booster. Pasalnya, menurut para ahli vaksin booster diperlukan.
Namun, untuk pelaksanaannya, negara harus sudah mencapai target lebih dari 70 persen populasi tervaksin lengkap. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi dan segera melengkapi vaksin hingga dua dosis.
Vaksin, kata Reisa, dapat menyelamatkan nyawa serta memberikan perlindungan dari serangan virus SARS CoV-2 yang terus bermutasi untuk mencari cara masuk ke tubuh manusia.
“Ditemukannya varian Omicron di Indonesia harus membuat kita segera mendapatkan perlindungan penuh, yaitu dengan dua kali vaksinasi. Bagi yang belum menerima vaksin dua dosis, jangan ditunda, apalagi tidak dilanjutkan sama sekali,” ujarnya.
Baca Juga: Cegah Gelombang Baru Covid-19, Kemenparekraf Imbau Masyarakat Bertanggung Jawab Selama Libur Nataru
Terkait ketersediaan vaksin, pemerintah saat ini melakukan kerja sama multilateral melalui Covax Facility. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menjadi salah satu ketua yang mempimpin 92 kelompok negara berkembang anggota Covax Advance Market Commitment 92.
Terkait jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia, Reisa menyebutkan bahwa suplai vaksin datang hampir setiap hari.
“Sampai saat ini Indonesia telah menerima lebih dari sekitar 418 juta dosis vaksin baik dalam bentuk jadi dan bahan baku. Tahun ini, kata Reisa, pemerintah sudah menyediakan paling tidak tujuh jenis vaksin dan Badan POM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin Covid-19,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Reisa kembali mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi sebagai upaya perlindungan kesehatan pada momen akhir tahun.
“Jangan lengah dan kendor, tetap praktikkan (prokes) dengan ketat, agar varian baru apapun yang datiag tetap tidak akan bisa masuk ke ranah komunitas, tidak menular cepat dan tidak merenggut nyawa lagi,” katanya.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar