SUPERBALL.ID - Sebuah penelitian membuktikan bahwa kualitas passing pesepak bola mengalami penurunan usai terinfeksi virus Covid-19.
Ada beberapa kasus di mana efek Covid-19 membuat pemain tidak serta merta bisa langsung bermain setelah dites negatif.
Pemain Bayern Muenchen Joshua Kimmich, yang tidak divaksinasi, absen selama dua bulan karena masalah paru-paru.
Ada pula penyerang Juventus, Paulo Dybala, yang mengaku mengalami sesak napas setelah dinyatakan positif pada 2020.
Baca Juga: Lionel Messi Catat Rekor Terburuk yang Seharusnya Tidak Dimiliki Penyerang Terbaik Dunia
Bahkan, pemenang Ballon d'Or tujuh kali, Lionel Messi, mengaku membutuhkan waktu pulih lebih lama setelah terinfeksi Covid-19 meski sudah negatif.
Ada juga kasus yang lebih serius seperti penjaga gawang Newcastle, Karl Darlow, yang menghabiskan tiga hari di rumah sakit.
Kemudian ada pemain sayap Montpellier, Junior Sambia, yang dirawat di rumah sakit dalam perawatan intensif.
Mungkin yang paling parah adalah Jean-Kevin Augustin dari Nantes yang belum bermain di tim utama sejak 2019 karena long Covid-19.
Fakta bahwa pesepak bola membutuhkan waktu pulih lebih lama juga diungkapkan oleh direktur medis Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Emmanuel Orhant.
Baca Juga: Bomber Real Madrid: Pengkritik Lionel Messi Sebenarnya Tak Tahu Apa-apa soal Sepak Bola
"Kami tahu bahwa virus berdampak pada ventilasi jangka pendek," kata Orhant, dikutip SuperBall.id dari Japantimes.co.jp.
"Untuk kasus flu, kami dapat menempatkan para pemain kembali ke lapangan segera setelah mereka lebih baik."
"Tetapi ini (Covid-19) membutuhkan waktu rehabilitasi yang lebih lama," tambahnya.
Sementara itu, banyak pelatih yang juga mengungkapkan ketakutan mereka terhadap efek jangka pendek dan menengah dari Covid-19.
“Ketika pemain memiliki virus dan kemudian kembali, itu tidak dilakukan hanya dengan menjentikkan jari."
"Bahkan mereka merasakannya, itu membutuhkan waktu,” kata pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps.
Baca Juga: Messi dan Ronaldo Tidak Saling Pilih di Voting Pemain Terbaik FIFA
Pada kenyataannya, memang sangat sedikit pesepak bola kelas atas yang nyawanya terancam saat terinfeksi Covid-19.
Akan tetapi, efek jangka panjang dari virus tersebut tampak terlihat dalam permainan mereka di atas lapangan.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa pesepak bola mengalami penurunan performa setelah terinfeksi Covid-19.
Ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Duesseldorf dan Reading.
Mereka meneliti kinerja 257 pemain Liga Jerman dan Liga Italia yang kembali bermain setelah terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Berkat Lionel Messi, PSG Raup Untung Berlipat hingga Punya Delapan Sponsor Baru
Hasilnya, mereka menemukan bahwa tingkat keberhasilan passing pemain turun hingga lima persen.
Di samping itu, Covid-19 juga mempengaruhi pesepak bola di atas usia 30 tahun secara lebih serius.
Hasil riset juga menunjukkan bahwa tim dengan banyak pemain yang pulih dari Covid-19 memiliki hasil yang lebih buruk.
Meski begitu, banyaknya pemain yang belum divaksinasi menjadi faktor perancu dalam penelitian ini.
"Sejauh ini, hasil menunjukkan perubahan permanen dalam kemampuan pemain," kata salah satu peneliti, James Reade.
"Mayoritas pemain belum divaksinasi (pada saat penelitian) dan ini tetap menjadi faktor yang menyulitkan," tambahnya.
Baca Juga: PSG Harusnya Tidak Kaget jika Melihat Bagaimana Messi di Barcelona
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | japantimes.co.jp |
Komentar