“Ini seperti kembali ke pelatihan penuh waktu di BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) tetapi intensitasnya lebih tinggi di sini meskipun ini adalah klub,” kata Shevon.
“Kami memiliki dua sesi per hari dan dia fokus pada kondisi fisik kami. Kami tinggal di asrama akademi," lanjutnya.
“Kadang-kadang, kami bermain melawan beberapa mantan pemain internasional seperti Ricky Karanda (yang pernah menduduki peringkat tujuh dunia di ganda putra bersama Angga Pratama)," ujarnya.
“Kami harus membayar dari uang saku kami sendiri untuk mendapatkan hak istimewa ini berlatih di bawah juara Olimpiade. Saat ini, kami tidak memiliki sponsor kecuali Victor," pungkasnya.
Shevon kemudian buka suara juga soal Candra Wijaya yang dulu pernah tampil ganas bersama Tony Gunawan.
Menurutnya, Candra Wijaya adalah seorang yang sangat penuh dengan dedikasi serta tanggung jawab.
“Dia tangguh di lapangan. Dia berdedikasi, bertanggung jawab dan orang yang berkemauan keras. Dia akan menyelesaikan sesuatu tidak peduli betapa sulitnya itu," ujarnya.
Baca Juga: Saddil Ramdani dkk Dikecam Fans, Pelatihnya Puji Harimau Muda Jelang Lawan Timnas U-23 Indonesia
“Di luar lapangan, dia adalah pria yang rendah hati. Dia sangat berbakat, terampil dan telah memenangkan begitu banyak gelar tetapi dia tidak membicarakannya. Dia sangat rendah hati, dan dia mengajak kita makan dan kita juga jalan-jalan.” ungkapnya.
“Ini adalah waktu yang memuaskan di Indonesia sejauh ini. Kami jauh dari rumah tetapi kami berharap semua pengorbanan ini akan memberi kami hasil yang baik.” pungkas Shevon.
Sebelumnya Huat/Shevon sukses mencapai semifinal World Tour Finals 2020, yang diadakan di Bangkok pada Januari tahun lalu, dan finis perempat final di Kejuaraan Dunia di Spanyol Desember lalu.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | thestar.com |
Komentar