Baca Juga: Wonderkid Bulu Tangkis Hongkong Ini Ternyata Berdarah Indonesia, Bisa Dinaturalisasi Gak Ya?
Kejadian itu pun diikuti oleh Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob melawan Muhammad Shohibul FIkri/Bagas Maulana.
Praktis hanya Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang tidak bertemu satu sama lain.
Hasil drawing yang dirilis oleh BWF pun mendapat respon dari pelatih ganda putra Indonesia yaitu Herry Iman Pierngadi.
Ia mengomentari dengan bijak terkait hasil drawing ini, menurutnya ini adalah risiko yang dihadapi akibat banyaknya menurunkan pemain.
"Menurut saya itu salah satu risiko kalau kita menurunkan banyak pasangan di satu turnamen. Ganda putra sekarang ada enam pasangan di All England 2022 ini, risikonya akan bertemu sendiri tapi kan tidak semua," ujarnya seperti yang dilansir SuperBall.id melalui laman resmi PBSI.
"Tapi proses itu harus kita lewati karena Pramudya/Yeremia, Leo/Daniel dan Bagas/Fikri masih berada di peringkat 20-an. Jadi peluang bertemu sendirinya besar,” tambah pelatih dengan julukan naga api tersebut.
Menurutnya hal ini merupakan sebuah proses, ia menambahkan kalau suatu saat para pemain lebih sering bertanding, otomatis peringkat mereka bertambah dan kesempatan bertemu dengan teman sendiri akan berkurang.
Herry mengatakan bahwa anak-anak asuhnya tidak terlalu ambil pusing dengan hasil drawing tersebut.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | PBSI |
Komentar