Metode itu menyatakan, jika tinggi Bulan saat terbenam Matahari di seluruh Indonesia kurang dari 2 derajat, maka bulan baru tidak mungkin terlihat.
Artinya, bulan baru hanya akan diakui masuk ketika tingginya saat terbenam Matahari sudah mencapai 2 derajat.
Baca Juga: Resmi Jadi Suami, Menu Makanan Favorit Evan Dimas di Bulan Puasa Tak Berubah
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Niki Alma Febriana Fauzi menjelaskan, dalam menentukan awal bulan baru, MUI memegang kaidah fiqih Hukmul-hakim ilzamun wa yarfa'ul-khilaf.
Kaidah yang masyhur atau terkenal tersebut artinya: Keputusan hakim itu mengikat dan menghilangkan silang pendapat.
Jadi, apa pun keputusan pemerintah, dalam hal ini diwakili Kementerian Agama, akan didukung dan diikuti.
Pemerintah harus terlebih dahulu melakukan hisab dan rukyatul hilal.
Hasilnya akan dibawa ke sidang isbat (penetapan) pada Jumat, 1 April 2022.
Jadi, apakah awal puasa Ramadan versi pemerintah sama dengan Muhammadiyah atau justru tanggal 3 Mei 2022, tunggu saja hasilnya.
Selamat berpuasa.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar