SUPERBALL.ID - Beberapa waktu lalu penggemar sepak bola digegerkan oleh berita pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang diracun saat menghadiri acara negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina.
Abramovich dilaporkan mengalami kebutaan dalam beberapa jam setelah ia menghadiri acara tersebut.
Tak hanya mengalami kebutaan sesaat, Abramovich juga mengalami pengelupasan pada kulit di tangan dan wajahnya.
Usut punya usut, sebuah kelompok garis keras di Rusia merupakan biang kerok dari kejadian buruk yang dialami Abramovich.
Kelompok garis keras tersebut menolak aksi damai yang akan dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.
Kini diketahui kalau racun yang diberikan kepada Abramovich merupakan peninggalan perang dunia pertama.
Jenis racun itu bernama Chloropicrin atau dosis rendah Novichock.
Aksi ini memang bukan direncanakan untuk membunuh Abramovich.
Para kelompok garis keras tersebut hanya ingin memberikan peringatan saja dengan racun dosis rendah itu.
Abramovich diketahui hanya memakan sebuah coklat dan meminum air mineral saja sebelum acara berlangsung.
Ia bersama dengan dua perwakilan Ukraina lainnya lansung jatuh sakit setelah memakan coklat dan air mineral itu.
Mereka merasakan rasa terbakar pada mata hingga kulit mereka.
Juru bicara Abramovich pun langsung mengonfirmasi bahwa bos nya tersebut mengalami keracunan.
Baca Juga: Pemilik Chelsea Diracuni Saat Pembicaraan Perdamaian Rusia-Ukraina Hingga Buta
Kondisi Abramovich pun langsung ditangani oleh dokter ahli.
Setelah mengetahui bahwa dirinya keracunan, Abramovich menanyakan satu hal kepada dokter yang menanganinya.
Abramovich bertanya apakah kondisinya saat ini sedang sekarat atau tidak.
"Apakah saya sedang sekarat," tanya Abramovich, sebagaimana yang dilansir SuperBall.id melalui Mirror.
Untungnya Abramovich didiagnosis mengalami keracunan dengan level yang rendah.
Dokter mengatakan kalau efek samping yang diberikan racun Chloropicirin atau Novichock tersebut tidak berbahaya.
Kini Abramovich dikabarkan telah beraktivitas seperti biasanya.
Ia juga dikabarkan tengah melanjutkan proses negosiasi terkait perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Abramovich ditunjuk sebagai perwakilan Rusia untuk menunjukan bahwa dia tak ada hubungan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga: Chelsea Sudah Bisa Jual Tiket Lagi, tetapi Tetap Tak Dapat Keuntungan
Dugaan bahwa Abramovich memiliki hubungan politik dengan Putin membuatnya mendapatkan sejumlah sanksi.
Sanksi yang membuat heboh adalah disitanya seluruh aset Abramovich oleh pemerintah Inggris.
Yang mana hal tersebut juga berdampak pada Chelsea yang dimiliki oleh Abramovich.
Abramovich juga dikabarkan telah bersedia menjual Chelsea akibat sanksi bertubi-tubi yang diterimanya.
Hal itu dikarenakan Abramovich tak ingin Chelsea terpuruk di Liga Inggris akibat dirinya.
Namun hingga kini Abramovich belum menemukan para pembeli yang cocok untuk menjadi pemilik Chelsea berikutnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar