Dia adalah Dr Saud Abdul Ghani, Profesor di Universitas Teknik di Qatar yang memimpin semua proses pengerjaan ini.
Berkat penemuannya ini, Abdul Ghani bahkan dijuluki sebagai ‘Dr Cool’ oleh masyarakat Qatar.
"Kami tidak hanya mendinginkan udara, kami juga membersihkannya," jelasnya dalam wawancara dengan FIFA.com, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sportbible.
“Kami memurnikan udara untuk penonton. Misalnya, orang yang memiliki alergi tidak akan mengalami masalah di dalam stadion kami karena kami memiliki udara terbersih dan paling murni di sana.”
"Udara hangat masuk melalui kisi-kisi yang terpasang di tribun dan nozel besar di samping lapangan.”
Baca Juga: Berikut Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022, Inggris Tampil di Hari Pertama
“Menggunakan teknik sirkulasi udara, udara yang didinginkan kemudian ditarik kembali, didinginkan kembali, disaring dan didorong keluar di tempat yang dibutuhkan.”
"Hal terpenting untuk mendinginkan secara efektif adalah Anda tidak ingin angin luar masuk ke dalam stadion.”
“Itu sebabnya ukuran dan desain stadion harus dipelajari dan diubah sedemikian rupa sehingga menghalangi udara hangat memasuki stadion,” jelasnya.
Piala Dunia 2022 akan kick-off pada 21 November 2022 dimana Senegal akan melawan Belanda sebagai laga pembuka.
Editor | : | Imadudin Adam |
Komentar