SUPERBALL.ID - Piala Dunia 2010 Afrika Selatan menjadi saksi lesatan indah bek sayap keturunan Indonesia yang membela Timnas Belanda, Giovanni van Bronckhorst.
Pada 1978, pemain Timnas Belanda Arie Haan mencetak gol spektakuler dari jarak 32 meter ke gawang Italia.
Mungkin akan sulit untuk membayangkan gol jarak jauh yang lebih baik dapat dicetak oleh pemain Belanda lainnya.
Namun, 32 tahun kemudian, Giovanni van Bronckhorst melakukan hal itu di babak semifinal Piala Dunia 2010.
Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Profil Timnas Belgia, Misi De Rode Duivel Akhiri Paceklik Gelar
Van Bronckhorst, yang berusia 35 tahun saat itu, memecah kebuntuan melawan Uruguay dengan cara yang luar biasa.
Padahal, banyak yang meragukan ia akan masuk ke daftar 23 pemain terakhir pelatih Belanda, Bert van Marwijk.
Apalagi ia telah mengumumkan bahwa Piala Dunia 2010 akan menjadi partisipasi terakhirnya dalam sepak bola profesional.
Kapten De Oranje itu melaju di sisi kiri setelah menerima bola dari Wesley Sneijder pada menit ke-18.
Dengan hanya lima gol dalam 104 penampilan sebelumnya, wajar jika para pemain Uruguay membiarkannya bebas.
Penjaga gawang Uruguay, Fernando Muslera, tampak menunggunya melakukan umpan silang atau umpan pendek ke pemain lain.
Namun, alih-alih mengirimkan umpan silang, Van Bronckhorst justru melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kirinya.
Ia melakukan satu sentuhan untuk dirinya sendiri sebelum melepaskan tembakan kaki kiri yang menggelegar sejauh 36,58 meter.
Ia mengejutkan rekan satu timnya, lawan, dan bahkan jutaan orang yang menonton di seluruh dunia.
Bola Jabulani melesat kencang di luar jangkauan Muslera dan masuk ke sudut atas gawang Uruguay.
ON THIS DAY: Netherlands beat Uruguay 3-2 in the 2010 World Cup semi-final. Giovanni van Bronckhorst got the opener. pic.twitter.com/T6FJxRhYsX
— Squawka (@Squawka) July 6, 2015
Satu-satunya gol Piala Dunia yang pernah dicetak Van Bronckhorst itu turut membantu Belanda melangkah ke final.
Diego Forlan menyamakan kedudukan untuk Uruguay sebelum jeda paruh babak.
Namun, dua gol dalam tiga menit dari Sneijder dan kemudian Arjen Robben memberi Belanda keunggulan.
Gol telat Maxi Pereira tidak lebih dari sebuah gol hiburan untuk Uruguay, Belanda menang 3-2 dan melaju ke final untuk ketiga kalinya.
Akan tetapi, Belanda gagal menjadi juara untuk kali pertama usai menelan kekalahan 0-1 dari Spanyol lewat perpanjangan waktu.
Terlepas dari kegagalan Belanda menjadi juara, gol Van Bronckhorst menjadi salah satu yang paling spektakuler dalam sejarah turnamen.
"Belanda dapat menciptakan gol dari situasi apa pun. Ini adalah gol yang indah untuk sepak bola tetapi agak tidak terduga bagi kami."
"Jika kami harus memilih cara untuk kalah, itu akan terjadi seperti ini,” kata pelatih Uruguay, Oscar Tabarez.
Sementara asisten pelatih Belanda Frank de Boer mengatakan, “Itu sangat indah, itu benar-benar tembakan yang sempurna."
"Menendang bola seperti itu mungkin terjadi sekali dalam seumur hidup.”
Van Bronckhorst mengatakan, “Tidak ada air mata, hanya kegembiraan.”
“Pertandingan terakhir dalam karier saya dan ini adalah Piala Dunia, apa yang bisa Anda katakan? Itu tidak bisa lebih indah.”
“Itu adalah gol yang membuat orang akan selalu mengingat saya,” tambah pria yang memiliki darah Indonesia dari sang nenek itu.
Baca Juga: Piala Dunia - Belajar dari Fans Inggris di Euro 2020, Qatar Minta Suporter Jaga Sikap
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | foxsports.com, ESPN.com |
Komentar