SUPERBALL.ID - Pada tahun 1974, pertandingan sepak bola dunia yang paling sensitif secara politik terjadi ketika Jerman Timur bersua Jerman Barat.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jerman dan ibu kotanya, Berlin, terbelah menjadi dua bagian.
Jerman Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet berhaluan komunis, sedangkan Jerman Barat berhaluan liberal-kapitalis.
Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman (GDR), sedangkan Jerman Barat bernama Republik Federal Jerman (FRG).
Hal ini menyebabkan ketegangan selama bertahun-tahun dengan pembatasan ketat di sebagian besar bidang kehidupan di Jerman Timur, termasuk sepak bola.
Klub profesional dilarang dan pemain dipilih jika mereka dianggap panutan yang baik, bukan berdasarkan bakat.
Oleh karena itu, banyak pemain dan pelatih berusaha melarikan diri ke Jerman Barat meski telah dilarang.
Di sisi lain, Jerman Barat dengan cepat menjadi negara sepak bola yang terkenal hingga memenangi Piala Dunia 1954.
Pada 1972, Jerman Barat juga menjuarai Piala Eropa dengan skuad yang diisi oleh bintang-bintang seperti Gerd Mueller, Paul Breitner dan Franz Beckenbauer.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia 1974 adalah kesempatan bagi Jerman Barat untuk sepenuhnya membangun nama mereka di sepak bola.
Pengundian Piala Dunia 1974 menempatkan tuan rumah Jerman Barat di Grup 1 bersama Cile, Australia, dan Jerman Timur.
Jerman Barat dan Jerman Timur telah lolos ke babak berikutnya sebelum kedua berhadapan di laga terakhir.
Pertandingan itu adalah yang pertama kali dan satu-satunya kedua tim tersebut saling berhadapan.
Seperti kebanyakan pertandingan derby, tidak ada pihak yang ingin kalah dan tidak ada gol yang tercipta saat jeda.
Hasil imbang akan membuat Jerman Barat memuncaki grup dan Jerman Timur menjadi runner-up.
Namun, pada menit ke-77, sebuah momen yang akan terus terukir dalam ingatan Jerman Timur terjadi.
Kiper Juergen Croy dengan cepat mengirim bola ke sisi kanan yang ditempati Erich Hamann.
Sang pemain pengganti lalu berlari ke depan dengan laju tak tertandingi dan membawa bola melewati garis tengah.
Hamman melihat pergerakan gelandang serang Juergen Sparwasser sebelum mengirimkan umpan silang ke rekannya itu.
Sparwasser melakukan sentuhan dengan dadanya, membawa bola melewati dua bek Jerman Barat dan menyelesaikannya dengan tenang, skor 1-0.
Jerman Barat berusaha menyamakan kedudukan, tetapi Jerman Timur mampu bertahan untuk mengklaim kemenangan bersejarah.
Jerman Timur mengalahkan Jerman Barat dan memuncaki Grup 1, salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Setelahnya, Jerman Timur menolak untuk bermain dengan Jerman Barat lagi dan mereka tidak bertemu secara kompetitif sampai Jerman bersatu kembali pada tahun 1990.
Ironisnya, kemenangan Jerman Timur menempatkan mereka di pertandingan yang lebih sulit di grup putaran kedua.
Kemenangan itu membuat mereka menghadapi tim runner-up Belanda, juara bertahan Brasil, dan Argentina.
Untuk Jerman Barat, kekalahan justru membuat mereka berada di grup lebih mudah dengan Polandia, Swedia dan Yugoslavia.
Mereka memenangi semua pertandingan di babak penyisihan grup kedua untuk mencapai final Piala Dunia melawan Belanda.
Belanda memimpin pada menit kedua di final, tetapi gol-gol dari Paul Breitner (25') dan Gerd Mueller (43') sudah cukup untuk membawa Jerman Barat memenangi Piala Dunia untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Piala Dunia - Harapan Eks Bomber Man United untuk Bela Meksiko di Qatar Dipastikan Sirna
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | thesefootballtimes.co |
Komentar