“Kami percaya bahwa olahraga harus menyatukan orang-orang. Dan ketika tidak, kami ingin membuat pernyataan."
Lihat postingan ini di Instagram
Pada November 2021, DBU berjanji timnya akan mengenakan pakaian dengan pesan kritis di Piala Dunia di Qatar, meskipun aturan ketat FIFA melarang segala bentuk pernyataan politik pada jersey tim.
Catatan hak asasi manusia Qatar dan perlakuannya terhadap pekerja migran telah banyak dikritik sejak negara itu diberikan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen, yang dimulai pada 20 November 2022.
Baca Juga: Brasil Punya Performa Terbaik, Inggris Terburuk Jelang Piala Dunia 2022 Qatar
Menurut The Guardian, lebih dari 6.500 pekerja migran telah meninggal di Qatar sejak diumumkan sebagai negara tuan rumah 12 tahun lalu.
Setidaknya 37 kematian terkait langsung dengan pembangunan stadion untuk turnamen tersebut.
Namun, Qatar mengklaim bahwa hanya tiga pekerja yang meninggal dalam kecelakaan terkait pekerjaan selama pekerjaan konstruksi untuk Piala Dunia.
Kelompok penyelenggara turnamen, Komite Tertinggi Qatar (QSC), kini telah mengeluarkan tanggapan marah terhadap rilisnya jersey Denmark.
Mereka menolak klaim Hummel soal ribuan pekerja telah tewas sehubungan dengan turnamen, sementara juga menuduh produsen "menyepelekan komitmen sejati" Qatar untuk keselamatan pekerja.
"Sejak memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, SC telah bekerja dengan rajin bersama pemerintah Qatar untuk memastikan bahwa turnamen tersebut memberikan warisan sosial yang langgeng," bunyi sebuah pernyataan yang dirilis QSC.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar