SUPERBALL.ID - Menkopolhukam, Mahfud MD membeberkan hasil rapat pertama yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi Kanjuruhan.
Pemerintah Indonesia langsung bergerak cepat untuk mengusut tuntas perkara kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) berakhir.
Presiden Joko Widodo langsung membentuk TGIPF untuk mencari jawaban pasti terkait kerusuhan ini.
Setelah dibentuk oleh presiden, tim ini pun langsung bekerja.
TIGPF bentukan pemerintah ini sudah melakukan rapat perdananya di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, pada Selasa (4/10/2022).
Tim ini diketuai langsung oleh Mahfud MD dan berisi 13 orang anggota dari berbagai unsur.
Hasilnya, seluruh anggota tim TGIPF ini sepakat untuk bekerja dan mencari fakta terkait tragedi Kanjuruhan dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Mahfud MD selaku ketua melalui kanal YouTube Kemenkopolhukam.
"Rapat pertama tadi Alhamdulillah dihadiri oleh semua anggota tim 13 orang, bersepakat untuk segera bekerja dan mencari akar masalah serta memberi rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang sering terjadi." ujar Mahfud.
Mahfud menjelaskan bahwa tim ini nantinya akan memberikan beberapa rekomendasi penjatuhan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar keamanan di Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Mahfud juga ingin tim ini melakukan perubahan besar-besaran di dunia sepak bola Indonesia.
Sebab, kerusuhan di sebuah pertandingan sepak bola Indonesia sudah sering terjadi dan tim investigasi pun juga acap kali dibentuk.
Akan tetapi, hingga kini belum ada perubahan yang signifikan di dunia sepak bola Indonesia.
Untuk mencapai target itu, tim ini akan merekomendasikan sinkronisasi antara regulasi yang diatur oleh FIFA dan perundang-undangan yang ada di Indonesia.
"Ini penting, karena peristiwa tentang kerusuhan di pertandingan sepak bola selalu terjadi dan selalu dibentuk tim, tetapi tidak pernah berubah."
"Sehingga akar masalahnya harus dikemukakan oleh tim ini untuk kemudian direkomendasikan apa yang harus dilakukan."
"Termasuk nanti menjatuhkan atau merekomendasikan sanski."
"Yang kedua, nanti akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik yang diatur oleh FIFA maupun peraturan perundang-undangan kita," tambahnya.
Setelah sinkronisasi regulasi-regulasi ini berjalan sukses, mereka akan melakukan sosialisasi ke beberapa elemen yang berkaitan dengan sepak bola seperti aparat keamanan dan para suporter.
"Dan tentu sosialisasi serta pemahaman ke seluruh stakeholder sepak bola seperti aparat keamanan, suporter, ofisial, dan sebagainya semua harus memahami peraturan ini," jelas Mahfud.
Menkopolhukam Republik Indonesia itu juga membeberkan teknis tim ini dalam melakukan pekerjaannya.
Mereka akan terus berkoordinasi selama 24 jam untuk mencari fakta nyata terkait hal ini.
Mahfud menargetkan tim ini sudah bisa memberikan laporan hasil kerja mereka ke presiden dalam waktu tiga pekan ke depan.
Baca Juga: Kisah Kiper Arema FC Bantu Evakuasi dan Lihat Korban Tewas di Ruang Ganti
Bahkan bisa lebih cepat dari target yang sudah ditentukan.
"Untuk hal-hal yang sifatnya teknis, tim ini nantinya akan terus bekerja selama 24 jam akan diatur dalam bentuk koordinasi."
"Insya Allah dalam tiga minggu, tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada presiden."
"Dan mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu."
TGIPF juga sudah mendapatkan restu dari Kemenpora untuk meminta semua kegiatan yang dinaungi oleh PSSI untuk sementara waktu dihentikan.
Mereka meminta Liga 1, 2, dan 3 dihentikan untuk sementara waktu sampai keputusan datang dari presiden.
Kompetisi sepak bola tanah air baru diperbolehkan berjalan lagi hingga presiden menerima rekomendasi yang diberikan oleh TGIPF ini.
"TGIPF ini tadi juga menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa semua kegiatan yang berpayung PSSI, terutama Liga 1, 2, dan 3 agar dihentikan sampai presiden menyatakan bisa dinormalisasi lagi."
"Setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya untuk seperti apa normalisasi itu harus dilanjutkan," tutupnya.
Baca Juga: Update Terbaru Tragedi Kanjuruhan Ada 33 Anak Meninggal, Sinyal Merah Buat PSSI dan LIB
Sementara itu, Liga 1 dan 2 memang sudah dihentikan oleh PSSI sejak Minggu (2/10/2022) lalu.
PSSI resmi menghentikan Liga 1 sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.
Sementara Liga 2 akan dihentikan selama dua pekan ke depan.
Untuk Liga 3, belum ada keterangan resmi dari PSSI terkait hal ini.
View this post on Instagram
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Youtube |
Komentar