Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ditetapkan Jadi Tersangka, Abdul Haris Jelaskan Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versinya

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 9 Oktober 2022 | 10:54 WIB
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, memberikan keterangan kepada media dalam konfrensi pers menjelan
japrit
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, memberikan keterangan kepada media dalam konfrensi pers menjelan

SUPERBALL.ID - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris, menjelaskan kronologi tragedi Kanjuruhan berdasarkan pengamatannya.

Tragedi ini terjadi usai laga Arema versus Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Sedikitnya 131 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka akibat insiden memilukan tersebut.

Enam orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan investigasi, salah satunya adalah Abdul Haris.

 Baca Juga: Tim TGIPF Tetap Lakukan Investigasi, Bakal Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Abdul Haris pun menyampaikan permintaan maaf dalam konferensi pers di kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022).

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya. Kami berduka cita," kata Haris, dikutip dari Kompas.com.

"Saya mohon maaf kepada keluarga korban, kepada Aremania, seluruh penonton, dan suporter seluruh Indonesia."

"Saya sebagai ketua panpel mohon maaf karena tidak bisa menyelamatkan dan melindungi mereka," tambahnya.

Haris juga menjelaskan urutan kronologi tragedi Kanjuruhan berdasarkan pengamatannya di lapangan.

Menurutnya, pertandingan berjalan sejak menit-menit awal hingga akhir tidak ada kericuhan.

Pengamanan fokus di titik-titik yang sudah ditentukan.

Ada tim medis dan ambulans yang berjumlah enam unit (empat unit di dalam stadion, dan dua unit lainnnya di luar).

Baca Juga: Sikap Ketum PSSI Setelah Presiden Jokowi Hubungi Gianni Infantino, FIFA Akan Berkantor di Indonesia

“Kepada Pak Suko (Suko Sutrisno, Security Officer) saya bilang, ini big match, tolong dipastikan semua pintu, 15 menit sebelum selesai harus dibuka."

"Pada menit 90+7, tugas kami mengevakuasi pemain Persebaya, Arema, perangkat pertandingan, dan lain-lain."

"Saya cek ke ruang ganti, memastikan semua aman, dan segera masuk rantis,” jelas Haris, dikutip SuperBall.id dari Wearemania.net.

Haris kemudian kembali ke lapangan pada menit 97+5 dan melihat Aremania masuk ke lapangan untuk memberi support ke pemain.

Lalu, ada beberapa penembakan gas air mata ke pinggir lapangan, pintu 13, dan jalur evakuasi antara pintu 12 dan 13.

“Terjadilah kepanikan luar biasa. Saya telepon Pak Suko kesulitan karena suasana crowded," kata Haris.

"Saya cari Kapolres di luar buat minta bantuan agar dikirim ambulans dan tenaga medis sebanyak-banyaknya."

"Lalu, saya mendapat info, di depan stadion pergerakan rantis Persebaya dihadang Aremania,” tambahnya.

Baca Juga: Gas Air Mata Kembali Dipakai dalam Kerusuhan di Argentina, 1 Tewas dan 100 Luka-luka

Lantas, Haris kembali ke dalam stadion dalam kondisi agak pusing dan sesak napas karena efek gas air mata.

Ia kemudian melihat sudah banyak korban yang tergeletak dengan muka lebam, sesak napas, dan ada yang sekarat.

“Saya lihat (Adilson) Maringa di pojok dirangkul Aremania. Saya minta timnya Pak Suko menarik pemain masuk," ucap Haris.

"Saya ke lorong lagi, ternyata sudah banyak saudara-saudara kita yang tergeletak."

"Mereka mukanya lebam, sesak napas, ada yang sekarat. Bahkan, keponakan saya sendiri juga meninggal.”

“Saya minta tim medis mengirim tabung oksigen, tapi memang terkendala pergerakannya di depan stadion."

"Saya berinisiatif meminta bantuan aparat untuk membantu evakuasi di pintu 12 dan 13."

"Saya minta secepatnya, bahkan saya paksa mengirim ambulans, untuk melarikan saudara-saudara kita ke rumah sakit,” lanjutnya.

Baca Juga: Dirut PT LIB Resmi Jadi Tersangka Terkait Tragedi Kanjuruhan, PSSI Beri Respons Santai

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Wearemania.net

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X