Berbeda dengan Hakimi, Hakim Ziyech sempat membela negara kelahirannya Belanda di level U-20 dan U-21.
Namun, ia beralih kesetiaan ke Maroko pada tahun 2015, yang merupakan pukulan besar bagi Belanda.
Ziyech mengikuti pesan Hakimi dengan menyatakan kepindahan itu dimotivasi oleh keinginan untuk mewakili keluarganya di Maroko.
Sementara kapten Roman Saiss, yang lahir di Prancis, memilih mewakili Maroko sebagai negara kelahiran ayahnya.
Namun, bek Wolves itu tidak seterus terang Hakimi tentang hubungannya dengan tim nasional Prancis.
Regragui sebelumnya mengakui bahwa pemain kelahiran luar negeri dapat membantu mengangkat tim nasional menuju kesuksesan.
“Untuk ini saya telah berjuang,” kata Regragui setelah kemenangan dramatis adu penalti melawan Spanyol di babak 16 besar.
“Sebelum Piala Dunia ini kami memiliki banyak masalah tentang orang-orang yang lahir di Eropa dan orang-orang yang tidak lahir di Maroko."
"Banyak wartawan berkata, 'Mengapa kita tidak bermain dengan orang-orang yang lahir di Maroko?'."
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | sportingnews.com, Thenationalnews.com |
Komentar