Setelah melihat penampilannya pada dua laga terakhir, Bounou sudah pasti merupakan sosok yang murah senyum.
Ambil contoh adu penalti di babak 16 besar melawan Spanyol misalnya.
Bounou tampak menyeringai di udara sebelum berhasil menepis tendangan penalti Sergio Busquets.
Itu adalah salah satu dari sekitar selusin senyum yang ia tebarkan kepada pemain Spanyol dan Portugal.
“Jika dia tidak tersenyum, berarti ada masalah,” ungkap Christophe Revel, mantan pelatih kiper Maroko.
Bounou lahir di Montreal, Kanada, sebelum ia dan keluarganya pindah ke Casablanca, Maroko, ketika berusia tiga tahun.
Di sana, ia dibesarkan dalam lingkungan kelas menengah hingga bersekolah di salah satu sekolah Prancis terbaik di Maroko.
Namun, alih-alih memiliki arogan, Bounou adalah sosok dengan kepribadian santai, yang berasal dari situasi penuh tekanan di awal kariernya.
Karier Bounou dimulai ketika ia bergabung dengan Wydad Casablanca pada usia delapan tahun.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | aljazeera.com |
Komentar