Pada tahun 2011, ia melakukan debut seniornya di klub tersebut setelah dipromosikan ke tim utama setahun sebelumnya.
Menariknya, debutnya terjadi di leg kedua final Liga Champions Afrika 2011 melawan raksasa Tunisia, Espérance Sportive de Tunis.
"Itu pertandingan pertama yang sulit bagi saya," kata Bounou kepada saluran TV Maroko M24TV sebelum Piala Dunia.
"Saya merasa jika permainan berjalan buruk, karier saya bisa berjalan satu arah, dan jika saya melakukannya dengan baik, itu akan berjalan sebaliknya," tambahnya.
Baca Juga: Lionel Messi Lampaui Batistuta Setelah Kalahkan Kroasia di Semifinal Piala Dunia 2022
Ia melakukan serangkaian penyelamatan tetapi dikalahkan oleh upaya kelas dunia dari bek sayap Ghana, Harrison Afful.
Terlepas dari hasilnya, penampilannya pada malam itu menarik perhatian pencari bakat Atletico Madrid.
Dengan gaji yang lebih kecil dari klub sebelumnya dan status sebagai kiper ketiga, Bounou tetap mengambil kesempatan itu.
Hasilnya, Bounou harus menjalani masa pinjaman ke Real Zaragoza dan kemudian ke Girona FC untuk mendapatkan waktu bermain.
Kerja kerasnya berbuah hasil dengan membawa Girona promosi ke La Liga, yang akhirnya membuatnya pindah ke salah satu klub terbesar Spanyol, Sevilla FC.
Sejak saat itu, ia menjelma sebagai salah satu kiper kelas dunia.
Musim Liga 2021-2022, Bounou membukukan persentase penyelamatan hampir 78 persen, terbaik ke-6 di Eropa.
Sepanjang 2021, ia bahkan mencatatkan clean sheet lebih banyak daripada penjaga gawang mana pun di Eropa (32 dalam 59 laga).
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | aljazeera.com |
Komentar