Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Alasan Chelsea Tak Langgar Aturan Financial Fair Play Meski Jor-joran Belanja Pemain

By Dwi Aryo Prihadi - Sabtu, 21 Januari 2023 | 20:52 WIB
Sebelum gabung Chelsea, Mykhailo Mudryk pernah kaget sendiri dan kecewa dirinya dibanderol Shakhtar Donetsk 100 juta euro.
CHELSEAFC.COM
Sebelum gabung Chelsea, Mykhailo Mudryk pernah kaget sendiri dan kecewa dirinya dibanderol Shakhtar Donetsk 100 juta euro.

SUPERBALL.ID - Chelsea tidak melanggar aturan financial fair play meski jor-joran belanja pemain dalam dua jendela transfer terakhir. Apa alasannya?

Pemilik baru Chelsea Todd Boehly mengeluarkan lebih dari 400 juta pounds dalam dua jendela transfer terakhir.

Penyerang berusia 21 tahun asal Inggris, Noni Madueke, akan menjadi rekrutan keenam di jendela Januari sejauh ini.

Perekrutan tersebut akan membuat pengeluaran klub dalam dua jendela terakhir menjadi sekitar 420 juta pounds.

 Baca Juga: Timo Werner Kirim Peringatan kepada Rekrutan Baru Chelsea

Jumlah tersebut bahkan masih bisa bertambah mengingat jendela transfer Januari masih menyisakan 10 hari lagi.

Apalagi pemain dengan posisi gelandang bertahan dan bek kanan masih dalam daftar buruan The Blues.

Meski begitu, Chelsea tidak melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) setelah menggelontorkan uang begitu besar.

Lantas, bagaimana Chelsea menghabiskan begitu banyak uang dan tetap tidak melanggar peraturan financial fair play?

Dilansir dari Mirror, peraturan baru UEFA mengizinkan klub kehilangan 60 juta euro atau sekitar 983 miliar rupiah selama tiga musim.

Selain itu, 90 persen pendapatan klub untuk tahun ini dapat digunakan untuk transfer dan gaji pemain.

Batas pengeluaran tersebut akan dikurangi menjadi 80 persen pada 2024 dan 70 persen mulai 2025.

Sementara itu, Liga Inggris memungkinan sebuah klub mengalami kerugian sebesar 105 juta pounds dalam tiga tahun.

Untuk mensiasati hal ini, Chelsea menawarkan kontrak dengan durasi panjang kepada para pemain baru.

Chelsea kemudian mencicil pembayaran transfer pemain yang bersangkutan selama masa kontrak, yang dikenal sebagai amortisasi.

Baca Juga: Newcastle United Sangat Ingin Rekrut 3 Pilar Chelsea di Bursa Transfer Januari

Dalam istilah akuntansi, amortisasi merupakan pengalokasian biaya aktiva yang dibayarkan secara teratur hingga terbayar pada saat jatuh tempo.

Sebagai contoh, Chelsea merekrut Mykhaylo Mudryk dari Shakhtar Donetsk 61 juta pounds dengan kontrak 8 tahun.

Dengan amortisasi, Chelsea hanya perlu membayar sekitar 7,2 juta pounds ke klub Ukraina itu per musimnya.

Hal serupa akan terjadi dengan bek Benoit Badiashile dan Monaco (biaya 32 juta dan kontrak tujuh setengah tahun)

Lalu Marc Cucurella dari Brighton (55 juta, enam tahun) dan Wesley Fofana dari Leicester (70 juta, tujuh tahun).

Namun, pembayaran dengan amortisasi ini memiliki risiko yang besar menurut pengacara olahraga David Diaz.

Strategi ini bisa menghasilkan keuntungan yang bagus jika rekrutan baru berkontribusi pada klub.

Akan tetapi, Chelsea bisa mengalami kerugian besar jika pemain yang bersangkutan gagal memberi kontribusi.

Kerugian akan semakin bertambah apabila Chelsea gagal menembus Liga Champions pada musim depan.

Baca Juga: Pemain Incaran Arsenal Ditikung Chelsea, Mikel Arteta Angkat Bicara

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Mirror.co.uk

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X