Namun, klub akan menghadapi masa depan yang tidak pasti jika terbukti bersalah atas pelanggaran keuangan tersebut, dengan komisi dapat menjatuhkan berbagai hukuman pada klub yang melanggar.
Ini termasuk pengusiran dari Liga Inggris, pencabutan gelar sebelumnya, pengurangan poin, larangan transfer, batas pengeluaran dan denda.
Manchester City bahkan bisa kehilangan manajer mereka jika terbukti bersalah, dengan Pep Guardiola mengancam akan berhenti ketika UEFA sebelumnya membuat tuduhan terhadap klub.
Pada tahun 2020, UEFA memutuskan bahwa Manchester City melakukan pelanggaran serius terhadap Financial Fair Play antara tahun 2012 dan 2016.
Namun, Pengadilan Arbitrase Olahraga membatalkan larangan dua tahun dari kompetisi Eropa di akhir tahun.
"Saya berkata kepada orang-orang kami: Katakan padaku tentang kecurigaan itu," ujar Guardiola pada 2020.
"Saya melihat mereka dan mempercayai mereka 100 persen sejak hari pertama jadi saya membela klub karena itu."
"Saya memang mengatakan: Jika Anda berbohong kepada saya, lusa saya tidak ada di sini. Saya akan keluar dan kamu tidak akan menjadi temanku lagi."
"Saya suka mewakili klub yang melakukan hal-hal dengan benar."
"Pada akhirnya, ini bukan tentang memenangkan Liga Champions atau Liga Inggris, ini tentang selalu melakukannya dengan baik, untuk orang-orang kami dan para penggemar kami."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar