SUPERBALL.ID - Salah satu calon lawan Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2023, Suriah U-20, harus mengalami hal yang kurang mengenakkan menjelang bergulirnya trunamen tersebut.
Timnas U-20 Suriah saat ini diketahui sedang menggelar pemusatan latihan (TC) selayaknya skuad Garuda Nusantara.
Pasalnya, kedua tim itu akan saling bentrok di fase grup Piala Asia U-20 2023 mendatang.
Keduanya sama-sama menempati Grup A bersama Uzbekistan dan Irak.
Menjelang bergulirnya turnamen tersebut, kedua tim itu mengalami masalah yang serupa.
Masalah tersebut adalah pemusatan latihan yang tak dihadiri oleh para pemain inti.
Pada kasus Timnas U-20 Indonesia, para pemain sempat tak mendapat izin dari klub masing-masing untuk bergabung ke sesi TC.
Hingga saat ini, masih ada tiga pemain inti yang belum bergabung ke dalam sesi TC.
Ketiganya adalah Ronaldo Kwateh, Marselino Ferdinan, dan Muhammad Ferarri.
Hal tersebut juga sempat membuat Shin Tae-yong harus memutar otak untuk membentuk tim yang kuat.
Di lain sisi, Suriah juga mengalami hal yang sama dengan tim besutan Shin Tae-yong itu.
Namun, ada perbedaan yang terjadi di antara kedua tim tersebut.
Pelatih Suriah U-20, Marc Wotte, harus puas TC yang diagendakannya hanya dihadiri oleh 14 pemain saja.
Para pemain tersebut sebenarnya tak mendapat larangan apapun dari klub masing-masing untuk menghadiri TC Timnas U-20 Suriah.
Akan tetapi, baru-baru ini Suriah dilanda gempa besar yang juga menyerang Turki.
Gempa tersebut membuat aktivitas olahraga termasuk sepak bola di Suriah dan Turki dihentikan untuk sementara waktu.
Tak sedikit dari staff pelatih Timnas U-20 Suriah menjadi korban dari gempa tersebut.
Baca Juga: Alasan yang Bikin Timnas U-20 Indonesia Tampil Loyo Melawan Fiji
Oleh sebab itu, TC Timnas U-20 Suriah kali ini terbilang sepi.
Terkait hal tersebut, Marc Wotte selaku pelatih kepala mengungkapkan rasa belasungkawanya saat TC hari pertama di Damaskus dimulai.
Ia juga cukup bersyukur para pemain dan jajaran pelatihnya masih selamat pasca gempa tersebut.
"Sekali lagi, saya ingin bicara tentang korban gempa bumi," ucap Marc Wotte, dikutip SuperBall.id dari kanal YouTube Federasi Sepak Bola Suriah (Syrian FA).
"Seluruh dunia saat ini melihat Turki dan Surah dan mendoakan yang terbaik."
"Saya bersyukur semua dalam keadaan baik, tapi ada banyak keluarga dalam kondisi yang kurang baik."
"Jadi, ayo berdoa untuk mereka," sambungnya.
Kendati TC ini hanya dihadiri oleh 14 pemain saja, pelatih asal Belanda tersebut masih optimistis dengan skuadnya.
Ia bahkan telah berencana untuk membawa anak asuhnya menuju ke Tajikistan untuk melakukan serangkaian laga uji coba.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Bertanding di SUGBK, tapi Tanpa Penonton
Menurutnya, sangat penting untuk para pemainnya melakoni berbagai macam laga uji coba.
Pasalnya, mereka akan bisa tampil semaksimal mungkin di ajang Piala Asia U-20 2023 mendatang.
Namun, Marc tak bisa menjamin timnya bisa meraih kemenangan di setiap laga pada ajang tersebut.
"Saya cukup dengan banyaknya laga persahabatan. Sangat penting untuk pemain lokal mendapatkan latihan setiap hari dan setiap pekan."
"Saya mengucapkan terima kasih karena bisa mewujudkan program ini."
"Saya tidak ingin berjanji akan menang tiap pertandingan."
"Tapi kita akan berjuang dari laga perdana hingga terakhir dan menit terakhir."
"Saya akan lakukan semua hal untuk memastikan Suriah akan mendapatkan kesenangan (pasca gempa bumi) dan orang-orang akan bangga," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar