SUPERBALL.ID - Tensi semakin panas jelang laga final Piala Liga Inggris antara Manchester United melawan Newcastle United.
Laga tersebut akan berlangsung pada malam ini, Minggu (26/2/2023) pukul 23.30 WIB.
Stadion Wembley akan menjadi saksi siapa tim di antara Manchester United dan Newcastle United yang lebih dulu buka puasa.
Seperti diketahui, Manchester United telah puasa gelar mayor selama enam tahun terakhir.
Kali terakhir tim berjuluk Setan Merah tersebut meraih gelar saat masih dinakhodai oleh Jose Mourinho.
MU berhasil meraih gelar Piala Liga Inggris, FA Community Shield, dan Liga Europa pada musim 2016-2017 silam.
Setelah itu, tak ada satupun trofi yang singgah ke lemari sejarah Manchester United.
Baca Juga: Eks Bomber Man United Beri Dukungan untuk Jordi Amat dkk, Bakal Gabung JDT?
Di lain sisi, Newcastle juga dalam misi buka puasa gelar selama 68 tahun lamanya.
Terakhir kali tim berjuluk The Magpies tersebut memenangi trofi adalah ketika menjadi juara di ajang Piala FA musim 1954-1955 silam.
Dengan demikian, sudah bisa dipastikan bahwa laga ini akan berlangsung sengit.
Tensi tinggi itupun sudah terlihat bahkan sebelum pertandingan dimulai.
Pelatih Manchester United, yakni Erik ten Hag, berbicara mengenai permainan Newcastle United di musim ini.
Menurutnya, tim asal Newcastle Upon Tyne tersebut memiliki taktik yang menjengkelkan.
Pasalnya tim berkostum putih hitam tersebut kerap kali mengulur-ulur waktu di beberapa pertandingan.
Hal itu yang membuat Erik mengatakan bahwa Newcastle adalah tim yang sangat menyebalkan untuk dihadapi.
"Ini adalah tim yang menyebalkan untuk di lawan," ucap Ten Hag, dikutip SuperBall.id dari Metro UK.
"Jadi kami harus menemukan cara untuk melawan mereka," jelasnya.
Perkataan pelatih asal Belanda tersebut langsung ditanggapi oleh kapten The Magpies, yakni Kierran Trippier.
Bek kanan Timnas Inggris tersebut mengaku bahwa ada beberapa tim besar tak menyukai permaian Newastle di musim ini.
Akan tetapi, menurut Tripper itu adalah cara mereka untuk memenangi pertandingan yang dimainkan.
Jadi, tidak ada salahnya untuk memainkan sepak bola pragmatis seperti itu.
"Beberapa tim tidak senang dengan kami musim ini, tapi ini tentang menjadi pintar dan menggunakan kemampuan anda."
"Dan saya akan jujur bahwa saya menyukainya (permainan pragmatis)."
"Penggemar lawan tidak menyukainya, tapi menurut saya itu (taktik) bagus untuk dipertontonkan," jelas bek berusia 32 tahun tersebut.
Andai ingin menjadi juara, maka sebuah tim harus memiliki mental yang kuat.
Oleh sebab itu, ia berharap rekan-rekannya di Newcastle tak terpengaruh dengan perkataan Ten Hag.
Baca Juga: Bukan Marcus Rashford, Pemain Inilah yang Dipercaya Akan Bantu Man United Buka Puasa Gelar
Ia bahkan memastikan Newcastle akan memainkan taktik tersebut untuk benar-benar membuat jengkel Ten Hag sekaligus memenangi gelar.
"Anda harus memiliki mentalitas yang kuat jika ingin menang dan sukses."
"Anda harus mengatur pemainan, ini tentang menjadi pintar dalam sebuah laga," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar