SUPERBALL.ID - Gianni Infantino kembali terpilih menjadi Presiden FIFA hingga 2027 setelah sebelumnya menduduki jabatan yang sama sejak 2016.
Infantino terpilih tanpa pesaing pada Kongres FIFA ke-73 di Kigali, Rwanda, pada Kamis (16/3/2023).
Infantino diangkat kembali menjadi Presiden FIFA untuk ketiga kalinya oleh para delegasi dari 211 federasi anggota.
Usai terpilih untuk ketiga kalinya, Infantino mengaku jabatan Presiden FIFA adalah kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa.
Baca Juga: Media Vietnam Kabarkan Nasib Miris Marko Simic di Persija Jakarta
Di sisi lain, pria asal Swiss itu juga mengakui bahwa jabatan Presiden FIFA adalah tanggung jawab yang besar.
“Ini adalah kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa, dan tanggung jawab yang besar,” kata Infantino.
Tidak lupa, ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mencintainya maupun membencinya.
"Kepada mereka yang mencintaiku, dan aku tahu ada banyak, dan mereka yang membenciku, aku mencintai kalian semua," tambahnya.
Pada periode ketiganya ini, Infantino pun memiliki sejumlah janji yang akan ia tunaikan.
Pertama, ia berjanji untuk terus melayani FIFA dan sepak bola di seluruh dunia.
"Saya berjanji untuk terus melayani FIFA dan sepak bola di seluruh dunia," kata Infantino, dikutip SuperBall.id dari Reuters.
Kedua, Infantino berjanji akan meningkatkan pendapatan FIFA melebihi rekor periode sebelumnya.
Infantino mengonfirmasi pendapatan FIFA mencapai tingkat rekor dalam periode terakhir dari 2019 hingga 2022.
"Pendapatan naik ke rekor 7,5 miliar dolar AS (hingga 2022) dalam periode yang dilanda COVID-19. Ketika saya tiba, cadangan FIFA mencapai sekitar 1 miliar dolar AS, hari ini hampir mencapai 4 miliar dolar AS," kata Infantino.
"Kami menjanjikan pendapatan rekor baru untuk siklus berikutnya sebesar 11 miliar dolar AS, dan Piala Dunia Klub yang baru tidak termasuk dalam angka itu, sehingga bisa meningkat beberapa miliar (lebih)," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - 3 Poin di Depan Mata Sirna, Bali United Gagal Gusur Madura United
Ketiga, Infantino berjanji bahwa FIFA akan terus meninjau sistem transfer untuk meningkatkan transparansi.
Baik itu terkait transparansi biaya transfer maupun gaji pemain.
"Kami harus memperbaiki peraturan kami dan undang-undang FIFA," kata Infantino.
"Kami akan terus mengembangkan prinsip tata kelola yang baik dan melihat sistem transfer, dan mungkin berdiskusi untuk meningkatkan transparansi biaya transfer dan gaji."
"Mungkin perlu untuk memperkenalkan batasan, kami harus memikirkan bagaimana kami dapat melakukannya."
"Kami akan melihatnya dengan semua pemangku kepentingan dan melihat apa yang dapat kami lakukan," tambahnya.
Infantino pertama kali terpilih dalam Kongres Luar Biasa pada tahun 2016 setelah pengunduran diri pendahulunya Sepp Blatter.
Ia kemudian mempertahankan posisinya tanpa lawan tiga tahun kemudian.
Meskipun aturan FIFA saat ini membatasi presiden hanya bisa menjabat maksimal tiga periode empat tahun, Infantino telah mempersiapkan diri untuk tetap menjabat hingga 2031.
Ia menganggap bahwa tiga tahun pertamanya di posisi tersebut tidak dihitung sebagai periode penuh.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar