Sebab, mereka hanyalah fasilitator di ajang Piala Dunia U-20 2023 ini.
Pemangku kebijakan tertinggi tetap ada di tangan FIFA selaku penyelenggara acara.
Ia pun meminta masyarakat harus memahami dan membedakan antara olahraga atau politik.
"Jadi kita harus pahami dan bedakan mana politik dan mana olahraga," ucap Fariq, dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
"Kalau urusan politik, sampai kapanpun Indonesia termasuk saya pasti akan mendukung kemerdekaan Palestina dari cengkraman Israel."
Baca Juga: TC Timnas U-20 Indonesia di Tengah Puasa, Shin Tae-yong Permasalahkan Hal Ini
"Tetapi, ini sepak bola. Jelas beda," jelasnya.
Andai penolakan ini disetujui oleh pemerintah maupun PSSI, maka sepak bola Indonesia di ambang masalah besar.
Ia menjelaskan bahwa kemungkinan besar Piala Dunia U-20 2023 batal dilaksanakan.
Lalu yang paling parah adalah Indonesia bisa saja kembali terkena masalah seperti tahun 2015 lalu.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar