"Kehadiran PFA juga sebagai rumah untuk membentuk dan mendidik 'mutiara-mutiara hitam' di Tanah Papua yang tak pernah ada habisnya."
"Saya percaya, kehadiran Papua Football Academy akan membawa perubahan besar karena anak-anak bukan hanya dibentuk sebagai pemain bola, juga diperhatikan pendidikan sekolah yang nanti akan mengubah pola pikir mereka di kemudian hari agar menjadi pribadi yang lebih baik," jelas mantan pemain Persipura tersebut.
Para siswa PFA atau lebih sering disebut sebagai PFA Boys akan tinggal di asrama yang dikelola secara profesional dan berlatih dengan fasilitas terbaik di Mimika Sports Complex selama dua tahun tanpa dipungut biaya.
Kemudian para siswa akan diarahkan memasuki kompetisi Elite Academy, ataupun bergabung bersama tim sepak bola amatir sehingga akan menuju ke tim nasional kelompok umur, liga teratas bersama klub lokal ataupun klub luar negeri yang berujung kontribusi pada Timnas Indonesia.
Untuk bisa terus bersinar di panggung sepak bola nasional, tentu ada banyak hal yang dibutuhkan oleh anak-anak Papua.
Beberapa di antaranya yaitu mereka harus disiplin, berkomitmen dalam sepak bola, berada dalam kondisi fisik yang bugar, memiliki mental juara, serta selalu berpikir one step ahead atau satu langkah ke depan.
Dengan demikian, adanya Papua Football Academy diharapkan bisa menghasilkan kembali 'kilauan mutiara' atau anak-anak yang memiliki bakat luar biasa dari Tanah Papua untuk mengharumkan sepak bola Indonesia.
"Bagi PTFI dan masyarakat Papua, kehadiran Papua Football Academy adalah merajut mimpi melihat talent sepak bola dari Tanah Papua," ujar Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma.
"Kita ingin melihat putra Papua menjadi pemain yang bisa berbicara di level nasional bahkan mungkin suatu saat di level internasional."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar