FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah itu setelah muncul penolakan terhadap Israel dari Gubernur Bali I Wayan Koster menjelang pelaksanaan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Denpasar.
Penolakan Koster, diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan alasan Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel itu dinilai melanggar komitmen awal.
Pasalnya, Pemerintah Indonesia sejak mengajukan diri menjadi tuan rumah tahun 2019 sudah menyampaikan government guarantee, terutama dari enam kepala daerah yang wilayahnya menjadi tempat pertandingan, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola Sarankan Pemain Timnas U-20 Indonesia Bermain di Luar Negeri
Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023 pada 22 Juni 2022.
Namun, beberapa hari menjelang drawing atau undian grup di wilayahnya tanggal 31 Maret 2023, Gubernur Bali menolak keras kehadiran Israel.
Itulah yang membuat FIFA geram, meski tak eksplisit menyebut alasannya kecuali dengan kalimat "situasi terkini".
Misi Erick Thohir
Kini, nyaris bersamaan dengan keputusan pencabutan hak Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan diri berangkat ke Zurich, Swiss, untuk bertemu FIFA pada Selasa (4/4/2023).
Orang nomor satu di persepakbolaan Tanah Air itu datang dengan membawa proposal baru untuk menjelaskan peta biru sepak bola Indonesia ke depan.
Dia antara lain akan mempresentasikan kepada FIFA tentang Timnas U-17 Indonesia saat ini yang ditargetkan bisa bermain di Piala Dunia 2034.
"Malam ini saya akan berangkat ke Eropa untuk bertemu FIFA," ucap Erick.
Editor | : | Taufik Batubara |
Komentar