SUPERBALL.ID - Kompetisi Liga 1 2023/2024 saat ini baru memasuki pekan kedua. Namun, sejumlah keputusan kontroversial wasit sudah tersaji.
Keputusan kontroversial wasit memang menjadi masalah di kompetisi domestik Indonesia dari musim ke musim.
Untuk itu, PSSI baru-baru ini melakukan kerja sama dengan Jepang dalam memperbaiki kinerja wasit di Tanah Air.
PSSI dan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) menggelar seleksi wasit untuk Liga 1 dan Liga 2.
Hasilnya, 18 wasit dianggap layak untuk memimpin Liga 1, yang merupakan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Thomas Doll Pastikan Pemain Asing Baru Persija Datang saat Jendela Transfer Liga 1 Hampir Ditutup
Namun, sederet keputusan kontroversial wasit sudah mewarnai Liga 1 musim ini meski baru memasuki pekan kedua.
Pada pekan kedua, setidaknya ada tiga pertandingan yang diwarnai dengan keputusan kontroversial wasit.
Salah satunya pertandingan yang mempertemukan PSS Sleman dan Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Jumat (7/7/2023).
Dalam laga tersebut, wasit Yudi Nurcahya membuat keputusan kontroversial pada menit ke-82.
Saat itu, terlihat jelas bomber PSS Yevhen Bokhashvili mendapat tarikan dari pemain Persis di kotak terlarang.
Akan tetapi, Yudi Nurcahya tidak menunjuk titik putih karena menganggap itu bukan sebuah pelanggaran.
Kejadian serupa terjadi pada pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Barito Putera di Stadion Gelora Bung Tomo.
Ada satu momen di mana bek Barito Putera Bagas Kaffa menarik jersey pemain Persebaya, Song Ui-yong di kotak terlarang.
Namun, wasit Thoriq Alkatiri yang saat itu menjadi pengadil lapangan juga tidak menunjuk titik putih.
Pada laga lain, keputusan wasit memberi hadiah penalti pertama bagi Arema FC kala bersua Persib Bandung juga menjadi sorotan.
Selain kontak yang dilakukan Alberto Rodriguez kepada Gustavo Almeida minim, titik jatuhnya juga diperdebatkan apakah sudah masuk kotak terlarang atau belum.
Sebaliknya, wasit Aidil Azmi tidak memberi penalti bagi Maung Bandung ketika pemain Arema FC melakukan handball di kotak penalti.
Baca Juga: Ditaklukkan Borneo FC, Pelatih Bali United Ngambek karena Tak Dikasih Penalti
Sejumlah keputusan kontroversial tersebut jelas menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan PSSI.
Terkait hal ini, pihak Persebaya dan Persib memiliki saran yang berbeda untuk PSSI.
CEO Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, meminta PSSI untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit.
"Tadi setelah pertandingan saya langsung berkomunikasi dengan ketua umum (PSSI)," kata Azrul.
"Karena beberapa teman-teman di Liga 1 juga ada yang mengeluhkan masih ada kendala-kendala."
"Kita memahami ini (keputusan kontroversial wasit) akan menjadi potensi masalah-masalah dan masih akan ada momen-momen dimana kekecewaan kecurigaan terhadap wasit akan terjadi."
"Kita juga akan melayangkan surat untuk meminta dilakukan evaluasi"
"Ini demi kebaikan liga kita. Semangat liganya, semangat PSSI-nya yang sedang luar biasa."
"Jangan sampai riak-riak di awal musim itu nanti malah mengganggu mood semuanya. Bukan hanya klub-klub tetapi juga suporter," tambahnya.
Sementara Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, meminta PSSI segera menerapkan VAR.
“Ya menurut saya untuk Pak Erick (Thohir) bisa saja dan mampu liga ini menggunakan VAR, tolong lah gunakan VAR karena demi kebaikan semua dan untuk selamanya."
"Kalau nanti ada kejadian lagi seperti wasit pertandingan Persib melawan Arema tinggal lihat VAR,” ucap Umuh.
Baca Juga: Gagal Lanjutkan Kemenangan, Aji Santoso Sebut Persebaya Masih Beradaptasi dengan Liga 1 2023/2024
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Tribunnews.com, Simamaung.com |
Komentar