Terlebih setelah ia membawa Santos meraih kejayaan di Copa Libertadores usai mengalahkan Penarol.
Itu adalah kemenangan pertama Santos dalam kompetisi antarklub Amerika Selatan itu sejak era Pele 50 tahun lalu.
Setelah namanya dibesarkan oleh Santos, Neymar mencapai puncak performanya saat memperkuat Barcelona.
Sayangnya, Neymar selalu berada di bawah bayang-bayang Messi selama waktunya di Camp Nou.
Baca Juga: Lionel Messi Tak Lagi Permasalahkan Ballon d'Or, Pendapatnya Sudah Berubah Total
Sang pemain seolah-olah memilih Paris Saint-Germain sebagai tujuan sempurna untuk keluar dari bayang-bayang Messi.
Namun yang terjadi justru sebaliknya ketika tekanan untuk memimpin tim raksasa Prancis membuatnya tertekuk.
Masalah fisik dan cedera menghentikan Neymar untuk mencapai potensi terbaiknya setelah 2017.
Namun, satu hal yang membuat Neymar menjadi pemain paling tidak beruntung adalah karena ia hidup di era Messi dan Ronaldo.
Ia menghabiskan lebih dari 10 tahun di antara dua pesepak bola terbaik di planet ini.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Teamtalk.com |
Komentar