"Faktor itu antara lain apakah mereka memiliki arah dan filosofi yang tepat untuk saya."
"Saya masih menunggu kesempatan datang kepada saya."
"Saya masih mempunyai keinginan untuk berkontribusi lebih banyak pada sepak bola Vietnam dengan cara yang paling tepat."
"Saya pernah menghadiri pertandingan derbi ibu kota antara klub Hanoi dan klub Viettel, namun bukan untuk keperluan pekerjaan."
"Saya baru saja datang mengunjungi beberapa teman lama."
"Saya kenal beberapa pemain dan anggota staf Viettel, hanya itu saja."
"Namun, saya tetap mengikuti situasi sepak bola Vietnam dengan keyakinan bahwa kebangkitan sudah dekat, pada waktu yang tepat dengan klub yang sesuai," jelasnya.
Lebih lanjut, Gong Oh-kyun juga menyatakan bahwa dirinya ingin meninggalkan warisan yang bagus untuk sepak bola Vietnam.
"Saya masih ingat pidato pertama saya setelah menjabat sebagai pelatih kepala Vietnam U-23," katanya.
"Bagi seorang pelatih, gelar sangatlah penting."
"Namun, saya ingin meninggalkan warisan di setiap klub atau timnas yang saya tangani, seperti pemain bagus."
"Di Piala Asia U-23 2022 saya mencoba melakukan itu."
"Saya ingin setelah saya pergi, tim masih bisa mempertahankan gaya itu."
"Oleh karena itu, bagi saya, meninggalkan warisan adalah tugas penting seorang pelatih."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | thanhnien.vn |
Komentar