SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, mengkritik sikap pelatih Tajikistan yang mengeluh karena tidak bisa menurunkan skuad terbaiknya.
Tajikistan dan Malaysia akan saling berhadapan di partai final turnamen persahabatan bertajuk Piala Merdeka 2023.
Laga kedua tim bakal dilangsungkan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/10/2023).
Menjelang pertandingan tersebut, pelatih Tajikistan Petar Segrt menyebut timnya dalam kondisi timpang.
Baca Juga: Eksperimen Berhasil, Kompatriot Shin Tae-yong Sudah Temukan Formula Terbaik Malaysia
Pasalnya, ia tidak bisa menurunkan 15 pilar utama di Piala Merdeka 2023 karena berbagai alasan.
Namun, mantan pelatih PSM Makassar itu tetap berambisi untuk mengangkat trofi Piala Merdeka.
“Kami bertaruh pada pemain muda dengan rata-rata usia 21 tahun dan yang termuda 16 tahun agar bisa menimba pengalaman di turnamen ini."
"Meski Tajikistan tanpa pemain kunci, kami tetap punya mimpi untuk mengangkat trofi Piala Merdeka."
"Kami berjuang sekuat tenaga meski tahu Malaysia mendapat dukungan kuat dari pendukungnya sendiri," ujarnya.
Komentar juru taktik asal Kroasia itu kemudian mendapat tanggapan dari pelatih Malaysia, Kim Pan-gon.
Pelatih asal Korea Selatan itu menilai Segrt hanya berusaha mencari alasan menjelang pertandingan.
Kim Pan-gon menilai hal itu secara tidak langsung mencerminkan bahwa Segrt tidak percaya sepenuhnya dengan kemampuan timnya.
Menurut kompatriot Shin Tae-yong itu, mengeluh soal pemain sebelum pertandingan merupakan kebiasaan buruk bagi seorang pelatih.
Kim Pan-gon menegaskan bahwa sebagai seorang pelatih ia tidak akan pernah bicara seperti itu.
Baca Juga: Hadapi Tajikistan di Final Piala Merdeka 2023, Malaysia Usung Misi Balas Dendam
“Kenapa dia menangis (mengeluh) sebelum pertandingan? Itu kebiasaan buruk karena dia memberi alasan sebelum pertandingan dimulai."
"Sebagai pemimpin, saya tidak akan bicara seperti ini," kata Kim Pan-gon, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
Ia menambahkan, “Kami harus percaya pada pemain kami, tim kami dan apa yang kami miliki adalah yang terbaik."
"Sikap para pemain harus berada pada level terbaik untuk meraih kemenangan."
“Bagi saya, ini adalah sikap yang buruk ketika sang kapten merasa takut dan tidak yakin bahwa mereka memiliki pemain terbaik, sehingga mereka hanya menunggu keberuntungan."
"Itu juga tidak menghormati tim lawan."
“Saya katakan, saya punya skuad terbaik dan saya percaya diri bisa memberikan penampilan terbaik kepada suporter."
Perlu diketahui, Malaysia lolos ke final usai mengalahkan India dengan skor 4-2 di semifinal.
Sedangkan Tajikistan lolos ke final tanpa bertanding setelah Palestina mundur dari turnamen.
Pada laga final, Malaysia mengusung misi balas dendam setelah kalah dari Tajikistan di final Piala Raja 2022.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar