SUPERBALL.ID - Pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT) Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengaku bingung dengan keputusan pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon.
Bos Jordi Amat itu mengaku terkejut dengan daftar pemain yang dipanggil oleh Kim Pan-gon ke tim nasional.
Pasalnya, ada beberapa pemain JDT yang sedang dalam performa terbaiknya namun tidak mendapat panggilan.
Di antaranya Nathaniel Hong Wan, Afiq Fazail, Feroz Baharudin, Syafiq Ahmad, dan Syahmi Safari.
Baca Juga: Sakit Hati Malaysia dan Vietnam, Iri Lihat Timnas Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Ia mengaku heran dengan selera Kim Pan-gon dalam memilih pemain khususnya di lini tengah dan pertahanan.
Hong Wan dan Afiq Fazail disebut memiliki kemampuan lebih dinamis dan kreatif dibandingkan pemain seperti Brendan Gan, Stuart Wilkin atau Nooa Laine.
Mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) itu juga menilai beberapa gelandang di skuad Kim Pan-gon saat ini tidak relevan.
Adapun bek Feroz Baharudin telah menjadi salah satu bintang JDT musim ini di bawah asuhan pelatih Esteban Solari.
Tunku Ismail mengatakan Feroz yang berusia 23 tahun adalah calon kapten The Southern Tigers di masa depan.
“Jantung sepak bola datang dari lini tengah, saya pikir Kim Pan-gon harus menilai kembali untuk melihat siapa yang pantas berada di sana karena pemain seperti Hong Wan punya banyak potensi."
“Saya jadi aneh kenapa Feroz tidak dipilih karena bagi saya dia adalah bek terbaik dan suatu saat akan menjadi kapten JDT."
“Saya juga sangat menyukai Afiq Fazail dan sangat terkejut mengapa pemain seperti dia tidak dipilih."
"Bagi saya sebenarnya beberapa gelandang Harimau Malaya sudah tidak relevan lagi," kata Tunku Ismail, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
Ia menambahkan, “Saya ingin sampaikan kepada Kim Pan-gon agar tidak melupakan Syafiq dan Syahmi."
"Bagi saya, Syahmi seharusnya berada di bek kanan sebagai pendukung Matthew Davies dan Syafiq harus berada di sana sebagai penyerang tengah karena saya tidak pernah merasa kecewa ketika kami memasukkannya."
Lebih lanjut, Tunku Ismail pun mewanti-wanti pelatih asal Korea Selatan itu agar tidak melakukan praktik pilih kasih.
Pemilihan pemain berdasarkan menit bermain yang selalu ditonjolkan Kim Pan-gon juga tidak relevan bagi Tunku Ismail.
Baca Juga: Kompatriot Shin Tae-yong Gagal Raih Trofi Pertama di Piala Merdeka, Legenda Malaysia: Percaya Proses
“Kalau kita ingin menilai hanya berdasarkan menit pertandingan, kenapa memilih Akhyar Rasyid? Kenapa ambil Safawi Rasid? Jadi, jangan jadikan menit pertandingan sebagai alasan."
“Kalau mau lihat menit, saya usulkan Kim Pan-gon ambil semua pemain PDRM yang bermain 90 menit per pertandingan."
"Tapi kalau mau pemain berkualitas, di JDT banyak dan harus dimanfaatkan maksimal. Kita tidak boleh memiliki sikap pilih kasih di timnas,” ucapnya.
Selain itu, Tunku Ismail menjelaskan bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam pemilihan pemain tim nasional.
Namun, ia mengaku tidak pernah menghalangi pemain JDT untuk bergabung dengan skuad Harimau Malaya.
Bahkan, ia berharap semakin banyak pemain JDT yang dipanggil untuk bergabung di Piala Asia 2023 awal tahun depan.
Terlepas dari itu, Tunku Ismail mengaku tetap menghormati apapun keputusan yang diambil oleh Kim Pan-gon.
“Tidak ada apa-apa (menghalangi pemain untuk bergabung dengan Harimau Malaya), tapi terkadang sebelum pemilihan pemain saya bertanya mengapa Syahmi Safari tidak dipilih, mengapa Quentin Cheng dipilih dan dia (Kim Pan-gon) memberikan jawabannya."
"Saya harus menghormati penjelasannya atau kemauannya karena dia pelatih tim nasional, bukan saya."
“Saya harap kali ini saya bisa melihat Syafiq, Afiq, dan Feroz (di skuad Piala Asia)."
"Bagi saya, dia harus memanfaatkannya. Tentu saya hormati pelatih karena dia juga punya rencananya sendiri, itu kekuatannya."
"Namun nama-nama pemain yang saya sebutkan jangan sampai terlewatkan karena masih relevan, bagus dan selalu memberikan performa terbaik."
"Selain itu latihannya juga sangat memadai untuk tampil di kompetisi pentas Asia," ujar Tunku Ismail.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar