SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia telah menunjukkan peningkatan performa yang cukup signifikan sejak dilatih oleh Kim Pan-gon.
Sebelum Kim Pan-gon mengambil alih kursi pelatih, Malaysia masih bertengger di peringkat 154 dunia.
Sejak dilatih Kim Pan-gon, Skuad Harimau Malaya mengalami peningkatan dengan naik 20 peringkat.
Malaysia terus melesat hingga menduduki peringkat 134 dunia hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Namun, Malaysia akhirnya mengalami penurunan peringkat untuk kali pertama dalam 14 bulan terakhir.
Kegagalan meraih trofi Piala Merdeka usai ditekuk Tajikistan membuat Malaysia harus turun tiga peringkat.
Alhasil, Malaysia kini menduduki peringkat 137 dunia dalam rilis terbaru ranking FIFA per 26 Oktober 2023.
Meski begitu, legenda Malaysia Datuk Zainal Abidin menilai pasukan Kim Pan-gon sudah berada di jalur yang tepat.
Pasalnya, performa Malaysia semakin meningkat hingga mampu memberikan perlawanan kepada tim yang berperingkat lebih tinggi.
Ia juga meyakini Kim Pan-gon sudah menyusun strategi yang lebih efektif sebelum berlaga di Piala Asia 2023.
“Skuad Harimau Malaya sudah berada di jalur yang tepat," kata Zainal, dikutip SuperBall.id dari Hmetro.com.my.
"Sekarang kita lihat mereka tampil bagus dan banyak hal yang diperbaiki sejak dua tahun terakhir."
“Saya juga berpendapat Kim Pan-gon mungkin sudah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi sebelum menghadapi turnamen Piala Asia."
"Yang penting dukungan semua pihak agar tim kita tampil lebih meyakinkan di Piala Asia tahun depan," tambahnya.
Kendati demikian, Zainal juga tidak menampik bahwa penampilan Harimau Malaya di bawah Kim Pan-gon masih belum sempurna.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Perlu Panik, Sandy Walsh Pastikan Dirinya Baik-baik Saja usai Alami Cedera Horor
Menurutnya, masih ada satu kelemahan yang perlu dibenahi oleh Kim Pan-gon berkaca dari hasil di Piala Merdeka 2023.
Kelemahan tersebut adalah buruknya kemampuan lini serang Malaysia dalam mengkonversi peluang menjadi gol.
Oleh karena itu, Zainal berharap kelemahan tersebut bisa diatasi sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Pada pertandingan Piala Merdeka melawan Tajikistan, kami melihat banyak peluang yang diciptakan namun tidak membuahkan gol."
“Sebagai mantan penyerang tim nasional, yang terpenting dalam setiap pertandingan adalah mencetak gol."
"Oleh karena itu, pada pertandingan mendatang yaitu Kualifikasi Piala Dunia 2026, kelemahan tersebut perlu diatasi,” ucap Zainal.
Masalah penyelesaian akhir atau finishing juga pernah dialami oleh Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong bahkan pernah dibuat frustrasi oleh masalah finishing para pemainnya pada ajang Piala AFF 2022.
Di babak penyisihan grup, Timnas Indonesia memang berhasil meraih tiga kemenangan dan satu kali imbang.
Namun, pemandangan membuang peluang secara percuma kerap ditunjukkan para pemain Timnas Indonesia.
"Namanya sepak bola harus cetak gol agar bisa dapat hasil yang baik," kata Shin Tae-yong usai laga melawan Filipina.
"Tapi penampilan baik, namun tidak bisa banyak cetak gol saat peluang dapat ya saya jadi tersinggung," tambahnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | hmetro.com.my |
Komentar