SUPERBALL.ID - Salah satu pemain keturunan milik Timnas U-17 Indonesia, yakni Amar Rayhan Brkic, gagal melakukan debutnya di ajang Piala Dunia U-17 2023.
Amar sejatinya berkesempatan melakoni debut di laga perdana Grup A kontra Ekuador.
Laga tersebut berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (10/11/2023) malam WIB.
Menariknya, skuad Garuda Asia sukses membuat kejutan di laga kali ini.
Tim besutan Bima Sakti mampu menahan imbang sang runner up Piala Amerika 2023.
Welber Jardim dkk sukses menahan imbang Michael Bermudez dan rekan-rekannya dengan skor 1-0.
Garuda Asia mencatatkan angka lebih dulu di laga kali ini lewat aksi Arkhan Kaka pada menit ke-22.
Lalu di balas dengan tandukan tajam Allen Obando pada menit ke-28.
Skor 1-1 tersebut bertahan hingga pertandingan berakhir.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Publik Vietnam Syok: Begini Cara Indonesia Bikin Gaduh ASEAN
Seusai laga, media sosial dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan dari para penggemar.
Melalui media sosial, mereka terheran-heran mengapa Bima Sakti tak memainkan salah satu pemain keturunan.
Sebagai informasi, ada dua pemain keturunan yang tampil saat melawan Ekuador malam tadi.
Kedua pemain tersebut adalah Welberlieskott de Halim Jardim dan Ji Da Bin.
Sementara satu pemain keturunan lainnya, yakni Amar Rayhan Brkic, diparikir di bangku cadangan hingga pertandingan berakhir.
Rasa penasaran para penggemar itu dirasa sangat wajar.
Hal itu dikarenakan timnas U-17 seperti kendaraan yang kehabisan bensin pada babak kedua.
Akan tetapi, Bima memutuskan untuk tetap tak memasukkan nama Amar.
Usut punya usust, pemain berusia 16 tahun itu ternyata sedang tak fit.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Beratnya Laga Perdana Timnas U-17 Indonesia
Bima Sakti mengungkapkan bahwa sang pemain sempat mengalami diare selama dua hari.
Selama itu pula dirinya tak menjalani latihan rutin bersama skuad Garuda Asia.
Amar kalau kita boleh ini (jujur), kemarin dia sakit diare dua hari," ucap Bima.
"Dua hari tidak latihan, tidak mungkin kita pasang, tidak mungkin kita paksakan juga."
"Oleh sebab itu kondisinya takut lebih memburuk lagi, karena dia di Eropa datang ke sini," jelasnya.
Menurut Bima, hal ini juga pernah menimpa Frank Wormouth yang merupakan konsultan timnas dan Welber Jardim saat pertama kali tiba di Indonesia.
Ia mengatakan hal itu merupakan bagian dari proses adaptasi.
"Kalau kita orang Indonesia, walaupun kita kemarin lima minggu di Jerman, tapi kita mungkin kembali lagi ke habit kita lagi."
"Dengan masakan atau makanan, nah Amar dari luar, itu juga terjadi sama Welber dulu pertama-tama."
Baca Juga: Reaksi Media Vietnam Usai Timnas U-17 Indonesia Imbangi Ekuador di Piala Dunia U-17 2023
"Termasuk coach Frank, coach Frank juga gitu kondisinya."
"Ya memang kalau dari Eropa mungkin butuh adaptasi," tambahnya.
Ke depannya, Bima berharap Amar segera pulih dari sakit yang dideritanya.
Pasalnya, tenaga sang pemain sangat dibutuhkan jelang laga kedua Grup A melawan Panama.
Laga kontra Panama masih akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Senin (13/11/2023) pukul 19.00 WIB.
"Ya semoga Amar bisa lebih baik nanti saat persiapan melawan Panama, ya mungkin kita bisa coba," pungkasnya.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar