Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Fakhri Husaini Kritik Performa Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia: Banyak Salah Passing!

By Eko Isdiyanto - Selasa, 14 November 2023 | 16:15 WIB
Direktur Akademi Deltras Sidoarjo dan Mantan Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Grand Swiss Belhotel Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Direktur Akademi Deltras Sidoarjo dan Mantan Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Grand Swiss Belhotel Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11/2023).

SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini menyoroti beberapa kesalahan pemain Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023.

Performa Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 menuai kritik meski sukses mencatat dua hasil imbang di dua laga awal fase Grup A.

Timnas U-17 Indonesia berhasil menahan imbang Ekuador di laga pertama dengan skor 1-1, skor yang sama juga tercipta ketika melawan Panama.

Sukses melewati dua pertandingan tanpa kekalahan, mengoleksi dua poin dan menjaga asa lolos ke babak 16 besar kompetisi.

Nyatanya tak membuat skuad asuhan Bima Sakti lepas dari kritik, performa skuad Garuda Asia di Piala Dunia tak sepenuhnya sempurna.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Gelandang Juventus Punya Maroko Tebar Ancaman: Indonesia Kalah!

Kritik itu datang dari mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini yang turut memantau performa tim besutan Bima Sakti di Piala Dunia.

Fakhri menjelaskan perbedaan mendasar permainan antara Timnas U-17 Indonesia dengan tim-tim lain di ajang itu dengan kompetisi muda yang sudah tertata baik.

Hal ini diungkapkan Fakhri Husaini dalam konferensi pers yang digelar di Media Center Piala Dunia U-17 2023 Surabaya, Grand Swiss-Belhotel Darmo.

Ia menyinggung bagaimana perbedaan tim yang bermain dengan dasar kompetisi muda tertata dengan tim yang dibentuk tanpa dasar kompetisi yang kuat.

Baca Juga: Dua Golnya Berbuah Poin untuk Timnas U-17 Indonesia, Arkhan Kaka Jadi Sorotan Pengamat Asal Belgia

"Ketika pertadingan itu berlangsung kelihatan mana timnas yang dibentuk dengan pemain-pemainnya berasal dari kompetisi berkualitas," ucap Fakhri Husaini.

"Kita bisa lihat pemain-pemain dari Jepang, ketika ditekan pemain Spanyol mereka masih bisa tenang dan percaya diri keluar dari kesulitan.

"Dengan semua keterampilan sepak bolanya, skill yang dimiliki dan pemahaman taktiknya mereka sudah paham.

"Sementara pemain kita terlalu mudah kehilangan bola, itu tidak semata-mata hilang karena salah passing.

Baca Juga: Gacor di Piala Dunia U-17 2023, Sang Ayah Bocorkan Arkhan Kaka Sudah Ditawar Klub Jerman

"Tetapi kadang-kadang banyak sekali momen ketika teman punya bola, pemain lain tidak berada dalam posisi yang ideal.

"Akhirnya kick the ball away, ini tentu kalau kompetisi kita bagus berkualitas kesalahan mendasar ini tidak akan terulang," imbuhnya.

Tak sampai d situ, kesalahan pemain Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 juga terlihat dalam posisi bertahan.

Fakhri memaklumi mengapa kesalahan itu bisa terjadi, mengingat pemain yang berlaga masih berusia 17 tahun.

Baca Juga: Reaksi Media Vietnam Melihat Girangnya Bima Sakti Usai Tahan Imbang Panama

Meski begitu, menurutnya ada juga tim di Piala Dunia U-17 2023 yang bermain layaknya tim senior dengan usia di atas mereka.

Sekali lagi tim-tim tersebut dinilai berasal dari kompetisi muda yang sudah tertata dan berjalan konsisten di negaranya masing-masing.

"Kemudian Kesalahan taktik ketika posisi bertahan, jumlah kita dengan lawan itu sama," ujar Fakhri Husaini.

"Jumlah lawan lebih banyak dengan pemain kita atau sebaliknya, ini keputusan yang harus cepat dilakukan pemain.

"Saya menonton beberapa tim, ada yang masih sepak bola anak-anak, tapi ada tim yang sepak bolanya di atas umurnya mereka.

"Ekuador misalnya main bolanya rapi sekali, mereka bisa build up bisa switch play lapangan gbt itu mereka kuasai semua.

"Kemudian Spanyol, atau Jepang ini anak umur 17 tahun tapi main bolanya sudah melebihi batas usianya.

"Ini semuanya tentu berasal dari kualitas kompetisi usia muda di negaranya." imbuhnya.


Editor : Eko Isdiyanto
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X