“Kuwait dan Palestina adalah satu. Hari ini kami adalah tamu Palestina di tanah mereka,” kata Ahmed Al-Anezi, 36 tahun, warga Kuwait, yang mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan syal keffiyeh.
“Hari ini saya dan seluruh keluarga saya datang untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina dan mengkonsolidasikan perjuangan Arab yang pertama dalam jiwa anak-anak saya,” tambahnya.
Mahasiswa asal Suriah, Yahya Shaher, 18 tahun, berkata: “Kami di sini untuk mendukung saudara-saudara kami."
"Kita adalah satu dan kemenangan adalah milik kita.”
Sementara itu, para pemain Australia akan menyumbangkan sebagian dari biaya pertandingan mereka untuk operasi kemanusiaan di Gaza.
Situasi di Gaza saat ini digambarkan dengan kata “mengerikan” oleh pelatih Socceroos, Graham Arnold.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | AFP |
Komentar