SUPERBALL.ID - Piala Dunia U-17 2023 sudah selesai untuk Timnas U-17 Mali dengan raihan peringkat ketiga, di balik itu ada cerita mengharukan dari salah satu jurnalisnya.
Timnas U-17 Mali berakhir dengan peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023 usai mengalahkan Argentina dengan skor telak 3-0 pada Jumat (1/12/2023).
Sebuah hasil yang sama sekali tidak sesali salah satu jurnalis asal Mali yang rela datang menempuh jarak sangat jauh ke Indonesia.
Kadiatou Bagayoko, salah satu dari lima jurnalis asal Mali yang datang ke Indonesia menceritakan bagaimana perjuangan untuk sampai ke Negeri Seribu Pulau ini.
Tak hanya menempuh waktu perjalanan yang panjang, Bagayoko menyebut pihaknya mengeluarkan dana tidak sedikit untuk datang ke Piala Dunia U-17 2023.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Sempat Bikin Bingung Mantan Utusan PSSI, Ini Dia Pemain Mali Bernama Solihin
Biaya keberangkatan dari Mali ke Jakarta pun dibeberkan, total Rp 500 juta dikeluarkan untuk biaya perjalanan lima jurnalis.
"Saya menjalani penerbangan yang sangat panjang, kurang lebih 23 jam penerbangan dari Mali ke Indonesia jadi butuh dua hari agar saya bisa sampai ke sini," ucap Bagayoko.
"Dari negara saya, harus transit terlebih dahulu ke Jakarta. Setelah itu saya ke Surakarta, ke Surabaya, lalu ke Surakarta lagi."
"Karena Mali ada di Grup B lawan Spanyol, Uzbekistan, dan Kanada."
Baca Juga: Jelang Liverpool Vs Fulham, Juergen Klopp Sebut Satu Pemain Terhebat di Liga Inggris
"Dari perjalanan yang panjang itu, beruntungnya Mali bisa meraih peringkat ketiga dan menang 3-0 lawan Argentina."
"Meski seharusnya, menurut saya Mali lebih layak main di final."
Tapi kami tidak menyesal sama sekali meliput tim Mali karena bisa mengalahkan tim-tim besar.
"Setelah kalah lawan Spanyol kami terus melaju hingga ke semifinal lawan Prancis. Memang sayangnya ada kartu merah yang menghalangi langkah kami."
Baca Juga: Man United Diselidiki Gara-gara Menyajikan Ayam Mentah kepada Tamu di Old Trafford
"Benar-benar mahal. Kira-kira 1 juta franc hanya untuk tiket (Rp 25 juta) dari Bamako (ibukota Mali) ke Jakarta."
"Lalu saya harus beli lagi tiket dari Jakarta ke Surakarta yang harganya 130 dolar AS."
"Kira-kira untuk biaya perjalanan saja butuh sekitar 4 juta franc (Rp 100 juta) dikali lima jurnalis Mali yang datang ke sini," imbuhnya.
Menariknya, biaya mahal dan banyak waktu yang dikeluarkan oleh para jurnalis Mali ini tak hanya terbayar dengan raihan prestasi timnas mereka.
Baca Juga: Kepada Media Thailand, Park Hang-seo Ungkap Kunci Sukses Bersama Vietnam
Akan tetapi juga bagaimana orang-orang Indonesia memperlakukan mereka, ia pun sempat mengucap syukur atas itu.
Menurut Bagayoko, keramahan orang Indonesia sangat terbukti lewat sikap tolong menolong yang diberikan, bahkan di saat mereka tidak meminta lebih dulu.
Hal itu dialami Bagayoko ketika berada di Surakarta (Solo) dan Surabaya, dua venue yang memang lebih sering digunakan Timnas U-17 Mali.
"Alhamdulillah. Saya mengapresiasi semua kebaikan warga Indonesia," ujar Kadiatou Bagayoko.
"Saya tidak perlu meminta bantuan di sini karena orang-orang mendatangi saya untuk menawarkan bantuan baik di Surakarta maupun Surabaya."
"Saya sangat berterima kasih untuk warga Indonesia atas keramahannya. Kami mendapatkan pengalaman luar biasa selama di sini."
"Terima kasih Indonesia, Syukran," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | BolaSport.com, SuperBall.id |
Komentar